PALU, Kabar Selebes – Pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, memunculkan sejumlah persoalan. Bagaimana tidak, di tengah kasus covid-19 yang terus meningkat di Palu, justru masyarakat nekat menyerbu pasar murah dan mengabaikan protokol Covid-19, yakni jaga jarak.
Seperti yang terlihat di halaman kantor UPT P2K, Jalan S Parman, Selasa (15/2022). Warga mengantre secara berkerumun, sebagian besar warga terlihat mengabaikan antrean yang sudah ditetapkan panitia.
Antrean ini terjadi sejak pagi Sejumlah warga mengaku sudah berada di sana pada pukul 07.00 WITA.
Ramainya warga juga sempat membuat panitia kewalahan, sehingga desak-desakkanpun tak terhindarkan.
“Saya dari jam tujuh pagi sudah antre disini, dan sudah banyak orang. Baru dapat minyak goreng jam setengah sepuluh,” Kata Salmiati, salah seorang warga yang rela antre demi mendapatkan minyak goreng 2 liter.
Sementara Kepala Bidang Perdagangan dalam Negeri Provinsi Sulteng, Doni Iwan Setiawan mengaku, stok minyak goreng sebanyak 4 ribu liter di hari pertama operasi pasar terpenuhi dan stok minyak goreng masih mencukupi.
“Untuk hari pertama ini kami menjual sebanyak 4 ribu liter kepada masyarakat dan semuanya terpenuhi. Ini bisa dilihat dari antrean masyarakat yang mulai berkurang,”ungkapnya.
Ditanya terkait masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan, pihak Disperindag Sulteng, akan mengevaluasi agar kedepannya masyarakat bisa lebih tertib dalam melakukan antrean.
“Kami memang sempat kewalahan menghadapi warga yang kedepannya kami akan lakukan evaluasi, agar kejadian serupa tidak terulang,” tutup Doni.(iz)
Laporan : Indrawati Zainuddin