MAMUJU, Kabar Selebes – Pasca gempa bumi yang melanda Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), saat ini aktifitas perekonomian berangsur normal.
Seperti yang terlihat di Mamuju, sejumlah kios, pedangang sayur dan buahan, pasar tradisional, bahkan Alfamidi mulai beroprasi meskipun jumlah pengunjung masih sangat jarang.
Pantauan media ini, sejak Senin (18/1/2021), aktifitas jual beli khusus sayuran dan buah- buahan serta pasar tradisional mulai didatangi para penyintas bencana di Mamuju.
Sirkulasi roda perekonomian di Mamuju, hingga kini berangsur normal setelah sempat tutup total sejak terjadinya bencana alam gempa bumi 6,2 magnitudo yang terjadi pada Jum’at (15/1/2021) dinihari.
Suasanya dengan hari-hari biasanya berbeda sebelum gempa terjadi. Aktifitas kali ini,
baru terlihat satu hingga dua pembeli yang datang di pasar tradisonal, yang terletak di Jalan Hertasning, Mamuju.
Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Tradisional Mamuju, Salmah(46) mengaku aktifitas pasar masih terlihat sepi. Dimana hanya beberapa saja pembeli yang datang, sehingga harga jual barang dagangannya
diturunkan.
“Saya terpaksa menurunkan harga jual barang dagangannya agar cepat laku,” ungkap Salmah kepada KabarSelebes.id, Selasa (19/1/2020) .
Hal yang sama disampaikan Basri, salah seorang pedagang ayam yang mengaku jualannya sepi di hari keempat hingga saat ini. Meski demikian, Basri tetap bersemangat menunggu pembelinya.
” Alhmdulillah, sudah normal kembali pembeli. Wajar kalau pembeli yang datang baru satu hingga dua orang. Maklum karena sama-sama merasakan dampak gempa bumi kemarin,” katanya. (maf/rlm)
Laporan : Mohammad Arief