PALU, Kabar Selebes – Pandemi Covid-19 juga turut dirasakan dampaknya oleh sejumlah pedagang di pasar tradisional di Kota Palu. Salah satunya pedagang pakaian bekas atau cakar.
“Penghasilan sangat kurang bisa dibilang turun 50 hingga 70%, sebelum adanya korona sehari saya bisa dapat 2 juta lebih, nah sekarang untung-untung kalau dapat 1 juta dalam seminggu,” kata ika salah satu pedagang pakaian bekas di pasar masomba Palu ditemui Kabarselebes.id, Sabtu (7/11/2020).
Ika menuturkan kurangnya pembeli menjadi salah satu faktor utama. Dia bilang sejak pandemi Covid-19, pengunjung yang biasa memenuhi lapaknya yang semata mata untuk mencari pakaian bekas atau cakar pun semakin sedikit.
Meski demikian, agar tetap bisa bertahan, ika memiliki cara untuk menarik pembeli, salah satunya dengan mempromosikan dagangannya melalui media sosial.
Tak hanya ita, ia juga mengaku cukup memajang dagangan andalannya yang modelnya sedikit mengikuti gaya kekinian anak milenial di lapaknya.
Sementara itu, Susi salah satu pengunjung mengaku dirinya memang sering berbelanja pakaian bekas. Menurutnya selain kualitasnya yang bagus, harganya pun lebih terjangkau
“Kalau untuk takut korona tidak karena sy tetap menggunakan masker, ada juga disana tempat cuci tangan, sekarang juga bagus karena sepi pasar jadi enak kita ba jalan ba cari (mencari) ” katanya.
Di sisi lain untuk mencegah penularan Covid-19, Penerapan protokol kesehatan di pasar masomba terus dilakukan.
Hal yang dilakukan misalnya penyediaan tempat cuci tangan di tiap sudut lapak para penjual, hingga pembagian masker yang dilakukan oleh pengelola pasar. (iz/ap)
Laporan: Indrawati