Jakarta, Kabar Selebes – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ikut mengomentari soal masyarakat Indonesia yang menolak tes COVID-19. Sri Mulyani merasa hal itu menggelitik.
Dia menceritakan, pemerintah saat ini berupaya menghalau agar tidak terjadi penyebaran gelombang kedua di Indonesia. Selain mensosialisasi dan mengedukasi masyarakat, salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan tes masal.
“Saya yakin di antara Anda ada yang dapatkan dari WA (Whatsapp) di salah satu pasar orang bahkan mengusir petugas untuk testing, ya itu kan di Indonesia lucu itu, mau tes malah diusir, untuk kebaikan mereka dianggap sesuatu yang mengganggu,” kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara kunci pada acara Townhall meeting Kementerian Keuangan secara virtual, Jumat (19/6/2020).
Sri Mulyani bilang kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah pun akan terus berubah menyesuaikan perkembangan penyebaran COVID-19. Perubahan itu pun terjadi di banyak negara. Dia mengibaratkan pandemi ini menguji kerendahan hati semua manusia.
“Jangan merasa sok tahu, jangan merasa sok ngerti dan sok paling benar. Ini seluruh dunia juga trial and error, memang dalam trial and error ada evidence, evidence saja diubah terus,” ujarnya.
“Datanya diubah oh tadinya melakukan ini bagus ternyata tidak, kalau dia melakukan ini bagus ternyata nggak, katanya super lockdown itu bagus ternyata ekonominya mati tapi tidak juga mematikan, itu semua disebut membuat policy dalam situasi semua orang tidak ada yang tahu namun yang dilakukan ikhtiar dan perbaikan,” tambahnya.
Oleh karena itu dirinya berharap tidak terjadi gelombang kedua penyebaran Corona di Indonesia. Di sisi lain, pemerintah tetap sosialisasi serta edukasi masyarakat, serta memperbaiki sistem kesehatan nasional.
“Apakah kita siap? kalau kita gunakan flu spanish 1918, second wave tidak sebesar first wave tentu kita berharap kalau itu terjadi atau kita doanya tidak pernah terjadi,” ungkapnya.
Sumber : Detik.com