PALU, Kabar Selebes – Sebanyak 20 tenda milik penyintas korban bencana gempa yang berada di komplek Masjid Agung Darussalam Palu ikut terdampak akibat kebakaran kubah masjid tersebut pada Selasa (12/5/2020), sekitar pukul 15.30 Wita.
Kuatnya hembusan angin, membuat material pembungkus kubah masjid yang terbakar dan berterbangan ke tenda pengungsian dan membuat atap tenda yang terbuat dari terpal ikut terbakar.
Seperti yang ceritakan Amelia salah seorang penyintas. Pada saat terjadi kebakaran dia sudah terkepung asap tebal dan yang paling utama dia menyelamatkan diri beserta keluarga terlebih dahulu.
“Saya tidak perdulikan lagi dengan keadaan tenda yang kami tempati saat itu karena sudah ditutupi asap tebal dan material lapisan kubah berterbangan dan hinggap di atap tenda kami. Setelah itu malamnya hujan pun turun dan kami sangat kewalahan dengan banyaknya kebocoran tenda,”ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (13/5/2020).
Akibat kebocoran itu Amelia dan para penyintas lain terpaksa harus menutup kebocoran tenda itu dengan menempelkan dengan alat seadanya agar tidak bocor lagi. Namun semua itu sia-sia karena hujan yang sangat lebat.
“Namun saat ini sudah beberapa pihak sudah melakukan pendataan berapa jumlah tenda yang mengalami kebakaran dan akan digantirugi,” tambahnya.
Penyintas yang masih menempati tenda pemgungsian di komplek masjid Agung Darussalam Palu sebanyak 90 kepala keluarga dan yang merupakan korban tsunami di Kelurahan Lere.(abd/rkb)
Laporan:Rifaldi Kalbadjang