PALU, Kabar Selebes – DALAM rangka merayakan Imlek 2571 tahun ini, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sulteng, melakukan kegiatan kemanusiaan berupa donor darah dan menggelar lomba mewarnai anak, yang juga dilakukan dalam rangkaian memperingati hari jadinya yang pertama di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Selain aksi donor darah yang melibatkan masyarakat umum, para pengurus dan anggota Perhimpunan INTI Sulteng juga melakukan bakti sosial (baksos), dalam bingkai Imlek Peduli Kasih. Mereka mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Palu, dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Kamis (13/2).
“Saya dan teman-teman membagi kasih imlek yang kita rayakan bersama. Kami memberikan paket imlek berbagi sekaligus dirangkaikan dengan ulang tahun yang pertama Perhimpunan Indonesia Tionghoa Sulawesi Tengah. Semoga bingkisan yang kami bawa memberi manfaat,” ujar Ketua Perhimpunan INTI Sulteng, Rudy Wijaya, Kamis (13/2).
Di dua tempat itu mereka berbagi kebahagiaan, melihat dan bertemu langsung dengan ratusan tahanan perempuan dan 29 anak dalam pembinaan, serta memberikan paket bingkisan. Diantaranya berisikan selimut, handuk, pasta gigi, sampo dan sabun mandi. Tidak hanya itu juga ada sandal, sabun cuci, lation anti nyamuk, mie instan, dan sarden.
“Mungkin paketnya tidak seberapa, tetapi pemberikan ini betul-betul murni dari lubuk hati kita. Semoga mereka bisa menikmati apa yang kami berikan dengan baik,” tandas Rudy Wijaya yang didampingi Ketua Panitia kegiatan, Suryawati Hosari dan sekretarisnya Willem Chandra.
Tidak hanya di Lapas Perempuan dan LPKA, Imlek Peduli Kasih juga dilakukan hingga ke lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) Poi Panda Kawatuna, yang berada di Kelurahan Kawatuna, Kota Palu.
“Kita juga ingin melihat dan berbagi dengan saudara-saudara kita yang ada di TPA ini. Semoga mereka sehat-sehat. Kita datang untuk berbagi rasa, biar kita tahu bahwa meskipun pekerjaannya sebagai pemulung sampah, mengatur sampah, tapi itu bukan suatu pekerjaan yang hina. Bagi saya ini suatu pekerjaan yang hebat karena mengurai sampah yang bisa dipakai dan tidak dipakai itu luar biasa,” urai Rudy Wijaya.
Disana, Perhimpunan INTI membagikan beras, sepatu, dan amplop berwarna merah alias Angpao, sebagai tradisi Imlek, kepada 75 kepala keluarga (KK) yang selama ini tinggal di sekitar TPA. Mereka turut pula membagi-bagikan masker kepada warga TPA.
“Kita juga bagikan angpao sebagai tradisinya warga Tionghoa. Semoga dengan uang yang cuma sedikit itu, jangan dipandang dari besarnya, tapi dari kerelaan kita untuk memberi. Semoga bermanfaat dan kita semua sehat, amin,” tutur Rudy Wijaya.
Warga pemulung yang menerima bantuan itu mengaku senang. Mereka bahagia karena mendapatkan perhatian dengan diberikannya bantuan tersebut. Salah seorang pemulung bahkan mengaku bersyukur dan sangat senang.
“Kami merasa Alhamdulillah mendapat pemberian ini. Jadi kita disini sangat-sangat senang sekali. Kita berharap kebaikan hari esok lebih baik dari hari ini. Yang pasti pemberian ini sangat bermanfaat, bisa buat kita makan,” aku Eti, warga TPA Kawatuna.
Sebagai wujud kemeriahan acara dari organisasi sosial kemasyarakatan bersifat kebangsaan, bebas, mandiri, nirlaba, dan non-partisan yang terbentuk di Indonesia sejak 5 Februari Tahun 1999 itu, Perhimpunan INTI Sulteng akan menggelar puncak dari perayaan Imlek dan hari ulang tahun pertamanya di Cendana Ballroom-Hotel d’Kalora pada Minggu 16 Februari 2020 malam.
Bersatu Untuk Indonesia Maju menjadi tema yang ditentukan Perhimpunan INTI Sulteng dalam perayaan Imlek 2571 Tahun 2020. Kalimat itu di pilih sebagai wujud nasionalisme yang mereka gambarkan, ditengah berbagai upaya perpecahan yang terjadi belakangan ini, baik secara nasional maupun kedaerahan. (ifal)