PALU, Kabar Selebes – Untuk mengurangi eksplorasi berlebihan terhadap sumber energi, seperti gas dan minyak bumi yang pemakaiannya setiap tahun semakin meningkat, saat ini sejumlah pelaku industri di wilayah Indonesia memilih energi alternatif terbarukan, seperti biogas.
Energi Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi anaerobik atau tanpa udara dari bahan-bahan organik. Seperti kotoran manusia, kotoran hewan, dan limbah organik rumah tangga.
Hal ini seperti yang dilakukan Sarfan, warga Kelurahan Nunu, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Pria peternak sapi ini, berhasil menyulap kotoran sapi dan limbah dari hasil pengolahan air tahu di industri kecil menengah miliknya menjadi biogas.
Tepat di halaman belakang pabrik Tahu dan kandang sapi miliknya ini, terdapat dua buah tanki fiber yang berdiameter kurang lebih 2.5 meter. Tangki ini inilah dimana biogas dihasilkan.
Di tangki tersebut menjulur pipa, yang jika dirunut, pipa tersebut akan berujung bagian dapur untuk dijadikan gas saat memasak. Dan sebuah lahan yang telah disediakan untuk menumbuhkan rumput yang dijadikan sebagai pakan hewan ternaknya.
”Kita pakai untuk kebutuhan sehari hari, seperti memasak nasi dan juga menumbuhkan rumput yang jadi pakan Sapi,”ujar Safran Sabtu (3/8/2019).
Ide untuk membuat biogas ini berawal dari kotoran sapi dan limbah produksi air tahu miliknya yang kian menumpuk di tempat pembuangan. Sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
”Saya cari-cari di internet dan kebetulan ada ilmu dari kuliah lalu. Saya coba buat jadi biogas,” tuturnya (SuluhMerdeka.com)
