PALU, Kabar Selebes – Aksi penganiayaan dan persekusi terhadap sejumlah jurnalis saat meliput Munajat 212 di Monas Kamis (21/2/2019) kemarin, mendapat perhatian serius dari sejumlah pihak. Banyak yang menyayangkan aksi itu.
Pegiat media sosial Denny Siregar menyebut aksi penganiayaan dan persekusi terhadap jurnalis di acara munajat 212 di Monas sebagai bentuk ketidakpahaman terhadap kerja-kerja jurnalistik. Bahkan, Denny menyebut tindakan mengintimidasi, mencekik hingga menghapus hasil liputan sebagai upaya agar tindakan “bar-bar” para oknum itu tidak terpublish di media.
“Ini yang bikin bingung, tidak diliput ngamuk, saat diliput nyekek (mencekik),” kata Denny Siregar dalam diskusi ringan dengan tajuk Bicara Bangsa Nyeruput Kopi di salah satu warkop di Jl. Mohammad Yamin Palu, Sulawesi Tengah Sabtu (23/2/2019).
Denny berharap agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang karena kebutuhan akan informasi adalah milik semua pihak. (abdee)