TOLITOLI,KabarSelebes- Sekelompok nelayan tradisional yang menggunakan ketintinting dan perahu dayung resah dengan beroperasinya kelompok nelayan bagan yang memasuki zona pemancingan nelayan tradisional sehingga kelompok nelayan tradisonal mengancam akan menghalau pergerakan nelayan bagan.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan antara kedua kelompok nelayan tersebut pihak kepolisian Sektor (Polsek) Galang akhirnya langsung mendatangi kelompok nelayan tradisonal ketinting dan perahu dayung di Desa Lalos Kecamatan Galang. Dalam pertemuan antara perwakilan nelayan dengan Kapolsek Galang Iptu Edwyn Yacobus menyamapaikan agar niat untuk dilakukan penghalauan agar dibatalkan dan pihak Polsek Galang siap turun tangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Pak Kapolsek Galang bersama Kades Lalos menemui para nelayan, memberikan masukan dan saran kepada para nelayan tradisional agar jangan melakukan tindakan anarkis dan pak Kapolsek mengupayakan akan menyelesaikan permasalahan tersebut,”tukas Kapolres Tolitoli M. Iqbal Al Qudusy kepada KabarSelebes.Id Kamis (15/3/2018).
M Iqbal lebih jauh menambahkan, setelah dilakukan pertemuan dengan nelayan tradisional akhirnya melalui Polsubsektor KP3 Pelabuhan Dede Tolitoli juga menemui perwakilan asosiasi nelayan Bagan yang berada di Pelabuhan Tanjung, Kelurahan Sidoarjo, Kecamatan Baolan dan memberikan himbauan agar tidak memasuki zona pemancingan nelayan tradisional perahu dayung dan ketinting dikarenakan untuk wilayah operasi Bagan sudah ditetapkan yakni tiga mil dari garis pantai.
“Setelah dijelaskan, akhirnya asosiasi nelayan Bagan berkomitmen untuk tidak melanggar apa yang sudah menjadi aturan dan akan memberikan teguran kepada anggotanya,”jelas M Iqbal.
Selain itu kata dia, pihaknya juha menyampaikan kepada pengurus asosiasi nelayan Bagan agar senantiasa mengingatkan kepada para anggotanya tetap menjaga sinergitas dengan nelayan lainnya dan meminta para nelayan bagang untuk menjaga komitmen bersama.(Moh Sabran)
