PALU, Kabarselebes – Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) menyebutkan prosentase pengusaha muda Indoneaia masih jauh tertinggal dibandingkan beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, India, dan China. Bahkan kalah dari Vietnam, negara yang belum lama merdeka.
“Pengusaha muda kita masih 1,3 persen dari jumlah penduduk. Ini data lama dan pemerintah belum merilis data baru. Mungkin malu-malu, ” kata Yaser Palito usai melantik pengurus BPD Hipmi Sulteng, periode 2017-2020, Kamis (1/3/2018) malam di Palu.
Menurut Yaser, ini tantangan bagi Hipmi ke depan dalam melahirkan pengusaha-pengusaha muda yang baru.
Potensi sumberdaya alam yang melimpah mestinya dikelola oleh pengusaha-pengusaha muda. Jangan sampai sumberdaya alam Indonesia hanya diambil oleh orang lain.
“Apalagi komposisi kepengurusan Hipmi Sulteng saat ini dari berbagai latar belakang usaha, ” kata Yaser.
Tambah Yaser, kita punya dua ‘aliran’ pengusaha. Ada pengusaha by nasab, dan by nasib.
“Pengusaha by nasab karena keturunan. Orang tua, kakek, nenek pengusaha. Sedangkan pengusaha by nasib itu dilakukan sendiri karena situasi. Namun kadang lebih tahan dibandingkan by nasab karena harus berjuang keras untuk bisa bertahan hidup,” kata Yaser.
Lulusan kampus hanya sekitar 13 persen menjadi pengusaha dan lebih banyak ingin jadi ASN dan politisi.
Senada, Gubernur Sulawesi Tengah H Longki Djanggola meminta kepada jajaran Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda (BPD HIPMI) agar terus mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga.
Ini menjadi tantangan kita ke depan. Indonesia masih tertiinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, India, China.
“Saat ini begitu banyak peluang usaha jasa, kuliner dan kreatif. Ini perlu menjadi perhatian kita semua. Era teknologi sekarang ini membuka peluang untuk berusaha berbagai sektor. Kalau semua berpikir mau jadi pejabat, maka tunggulah kehancuran, ” kata Longki.
Longki bahkan mencontohkan, salah satu anaknya menolak menjadi pegawai negeri dan membuka usaha laundry.
Longki juga mengapresiasi kepemimpinan pengurus lama Astrid Noviti Sandagang yang membuat membuat terobosan “jemput bola” dalam memberikan pendidikan dunia usaha bagi kalangan mahasiswa bahkan pelajar.
Pengurus baru juga harus punya terobosan baru dalam melahirkan pengusaha-pengusaha muda ke depan.
Berikut susunan Pengurus BPD HIPMI Sulawesi Tengah, periode 2017-2020 :
Ketua Umum Ishak Basir
Sekretaris Umum Sri Irmayati Tombolotutu
Bendahara Naib Budin
Kepengurusan juga dilengkapi dengan 10 ketua bidang, 5 wakil sekretaris dan lima wakil bendahara serta sejumlah kompartemen dan departemenp.(Patar)