POSO, Kabar Selebes – Hujan deras yang mengguyur sejak dini hari mengakibatkan banjir di Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, pada Sabtu pagi, pukul 07.00 WITA. Debit air sungai yang meningkat dan jebolnya tanggul menyebabkan permukiman di Dusun 4 RT 11, Dusun 3 RT 007, serta Dusun 1 RT 001, 002, dan 003 terendam air. Pendangkalan sungai menjadi salah satu faktor utama meluapnya air ke permukiman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah melaporkan, sebanyak 800 jiwa terdampak banjir ini. Sebanyak 207 unit rumah terendam air bercampur lumpur, dan sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan, di antaranya:
- Ruas jalan desa sepanjang 200 meter mengalami kerusakan ringan.
- 4 rumah ibadah (1 masjid, 2 gereja, 1 pura).
- 5 perkantoran desa, termasuk Kantor Desa, Balai Desa, Kantor Kecamatan, Kantor BKKBN, dan Kantor Bumdes Meko.
- 2 sarana pendidikan, yakni SDN 1 Meko dan TK PGRI Meko.
Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa maupun pengungsi dalam peristiwa ini. Saat ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulawesi Tengah bersama aparat desa dan relawan Komunitas Masyarakat Peduli Bencana (KMPB) telah bergerak cepat untuk melakukan evakuasi, membersihkan rumah warga, serta menilai dampak bencana secara menyeluruh.
Kepala BPBD Sulawesi Tengah, Dr. Ir. H. Akris Fattah Yunus, MM, menegaskan bahwa koordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan, dan instansi terkait di Kabupaten Poso terus dilakukan untuk memastikan penanganan berjalan efektif.
“Kami akan terus memantau situasi di lapangan dan memastikan langkah-langkah mitigasi serta bantuan kepada masyarakat terdampak dilaksanakan secepatnya. Kami juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem,” ujar Akris.
BPBD juga mengidentifikasi kebutuhan mendesak bagi warga terdampak, termasuk bantuan logistik, normalisasi aliran sungai, dan pembangunan bronjong untuk mencegah banjir susulan. Sementara itu, aktivitas belajar mengajar di SDN 1 Meko dan TK PGRI Meko diliburkan hingga situasi dinyatakan aman.
Akris menghimbau agar masyarakat segera melaporkan kejadian bencana di wilayahnya melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD setempat untuk penanganan cepat.
Dengan kondisi hujan yang sudah reda dan air mulai surut, diharapkan pemulihan dapat berjalan lebih cepat sehingga aktivitas masyarakat kembali normal.