POSO, Kabar Selebes – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Poso nomor urut 3, Verna-Soeharto, berkomitmen mewujudkan impian masyarakat di Lembah Bada, Behoa, dan Napu melalui program infrastruktur mantap.
Juru kampanye pasangan Verna-Soeharto, Iskandar Lamuka, mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp30 miliar, ditambah APBD Provinsi sebesar Rp6 miliar, untuk pembangunan jalan Doda-Lelio sepanjang 31 kilometer.
“Jalan Doda-Lelio yang saat ini tengah dikerjakan ditargetkan akan selesai tahun ini,” ujar Iskandar Lamuka dalam kampanye terbatas di Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Senin (28/10/2024).
Ia menambahkan, program pembangunan infrastruktur jalan Doda-Lelio yang akan terkoneksi dengan baik menjadi salah satu program prioritas pasangan Verna-Soeharto dalam lima tahun ke depan.
“Jika masyarakat memilih Verna-Soeharto, maka dalam waktu dua tahun ke depan, jalan ini akan teraspal,” ujarnya.
Menurut Iskandar, selama ini masyarakat di tiga lembah bersaudara, yakni Bada, Behoa, dan Napu, mengalami kesulitan akses jalan yang menghubungkan ketiga wilayah tersebut, sehingga mengharuskan mereka menempuh jalur memutar dengan waktu yang cukup lama.
“Dengan terbukanya akses jalan Doda-Lelio, waktu tempuh antar lembah akan menjadi kurang lebih satu jam,” jelasnya.
“Bada dengan Lore Napu yang sekarang ini bersaudara susah bertemu. Maka dalam pemerintahan verna soeharto akan nyata bersaudara,” tambahnya.
Politisi Partai Demokrat itu menyebutkan, pembangunan jalan Doda-Lelio akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di tiga lembah tersebut, memperlancar konektivitas angkutan barang dan orang antarwilayah, serta mendukung pengembangan pariwisata megalit.
Iskandar menegaskan, pembangunan jalan Doda-Lelio ini tidak pernah menjadi janji kampanye Verna Inkiriwang pada periode pertama. Karena menurutnya, sosok Verna Inkiriwang tidak akan berjanji jika tidak mampu menepatinya.
“Ibu Verna tidak pernah berjanji soal Doda-Lelio. Namun demi kepentingan masyarakat, jalan ini diusulkan pada 2023 dan dikerjakan pada 2024,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa pada awal masa pemerintahan Verna Inkiriwang pada 2021, anggaran lebih difokuskan untuk penanggulangan pandemi Covid-19. Sementara pada 2022, pemerintah daerah masih memprioritaskan pemulihan ekonomi pasca-pandemi, sehingga anggaran diarahkan untuk kebutuhan dasar masyarakat.
“Jadi, jika masih ada jalan yang berlubang, itu wajar. Masa pemerintahan Ibu Verna hanya 3,5 tahun, sehingga perlu dilanjutkan untuk menuntaskan program-program yang telah dimulai,” pungkasnya. (Nur)