PALU, Kabar Selebes – Langkah strategis dalam memperkuat kelembagaan Alkhairaat kembali dilakukan dengan pembentukan Pengurus Majelis Ta’lim Ikatan Wanita Islam Alkhairaat dan Pengurus Ta’mir Masjid Alkhairaat.
Acara pengukuhan dan pengambilan sumpah pengurus dilaksanakan di serambi Masjid Alkhairaat dengan dihadiri oleh tokoh-tokoh dan pemimpin dari berbagai lingkup Alkhairaat.
Ketua Umum Pengurus Besar Alkhairaat, Habib Mohsen Aliydrus, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya langkah ini dalam memperkokoh kelembagaan Alkhairaat serta memperluas jangkauan dakwah dan kajian Islam di daerah-daerah.
“Melalui kedua lembaga ini, kami berharap bisa meningkatkan semangat keislaman di Alkhairaat sebagai pusat agama yang telah diakui oleh pemerintah daerah,” ujar beliau.
Habib Mohsen juga menyoroti pentingnya peran sejarah Masjid Alkhairaat sebagai pusat spiritual dan intelektual, yang diakui secara nasional bahkan internasional dengan kehadiran makam pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri.
“Hal ini menjadi sebuah tanggung jawab bagi kita semua untuk menjaga dan memperkuat warisan keilmuan dan spiritualitas yang telah diwariskan,” tambahnya.
Dalam konteks tersebut, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin juga telah mengungkapkan harapannya agar Alkhairaat menjadi pusat pendidikan agama Islam terbesar di Indonesia Timur. Hal ini menunjukkan pentingnya peran Alkhairaat dalam pengembangan pendidikan agama Islam di Indonesia.
Di sisi lain, Ketua Umum Pengurus Pusat Wanita Islam Alkhairaat (PP-WIA), Syarifah Syaikhun bin Abdillah Aljufri, menyambut baik pembentukan Majelis Ta’lim Wanita Islam Alkhairaat.
“Majelis ini akan menjawab berbagai persoalan yang dihadapi oleh wanita Muslim saat ini, terutama terkait pemahaman hukum dan kajian Islam yang lebih dalam,” kata Syarifah Syaikhun bin Abdillah Aljufri.
Syarifah Syaikhun juga menyoroti maraknya pemahaman agama yang tidak sesuai dengan Alquran dan Alhadits, yang dapat diatasi melalui kajian dan pemahaman agama yang tepat.
Acara pengukuhan ini turut dihadiri oleh para pimpinan dan pengurus dari berbagai lembaga Alkhairaat, serta para dai dan asatidz di lingkup Alkhairaat Pusat.
Diharapkan, langkah ini akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan dan pembangunan Alkhairaat sebagai lembaga pendidikan dan dakwah Islam yang terkemuka di Indonesia.***