PALU, Kabar Selebes – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Teluk Palu, menggelar peningkatan kualitas tenaga kerja bongkar muat (TKBM), Selasa (26/9/2023).
Kegiatan dengan tema “DIKLAT DAN UJI KOMPETENSI TENAGA KERJA BONGKAR MUAT” dihadiri Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya, Heru Widada, M.M, Direktur Lalu Lintas Dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting, M.M., Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Teluk Palu, Mursidi, Ketua Koperasi TKBM Samudra Pantoloan, Idris, serta para undangan dan peserta diklat.
Dalam sambutannya, acara ini dibuka dengan semangat persatuan antara berbagai agama dengan salam yang berbeda, menunjukkan keragaman budaya yang disatukan oleh tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kompetensi TKBM.
Pembukaan acara juga menyoroti pentingnya pengembangan kompetensi dalam menghadapi Era Industri 4.0. Aspek knowledge, skill, dan attitude menjadi fokus dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh.
SDM yang unggul dalam kompetensi akan memastikan efisiensi dan produktivitas dalam kegiatan bongkar muat.
Sejalan dengan regulasi pemerintah, dimana sertifikat kompetensi bongkar muat wajib dimiliki oleh TKBM, acara ini memberikan pelatihan dan uji kompetensi secara praktis di kapal yang sandar di Dermaga Pelabuhan Pantoloan.
Peserta yang kompeten akan mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya, Heru Widada, M.M., mengungkapkan rasa bangganya dalam menyelenggarakan kegiatan edukasi dan uji kompetensi bagi TKBM di Pelabuhan Pantoloan.
Ia berharap kerjasama ini akan terus berlanjut, mengingat belum semua TKBM di pelabuhan ini mengikuti diklat yang dapat meningkatkan profesionalisme mereka.
Dalam akhir sambutannya, Direktur Heru Widada berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, termasuk TKBM Samudra Pantoloan dan KSOP kelas II Teluk Palu.
“Semoga dengan TKBM yang lebih kompeten, Pelabuhan Pantoloan dapat berkontribusi lebih baik dalam meningkatkan produktivitas dan kelancaran bongkar muat barang di Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu,” kata Heru.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas II Teluk Palu, Mursidi, dalam sambutannya menyoroti pentingnya pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dalam menjalankan tugas mereka di pelabuhan ini.
Mursidi menggarisbawahi betapa krusialnya keterampilan TKBM dalam mengoperasikan alat-alat seperti crane untuk memastikan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan bongkar muat kapal.
“Sertifikasi ini bukan hanya sekadar dokumen, tetapi merupakan langkah penting dalam membentuk TKBM yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan standar produktivitas bongkar muat,” kata Mursidi.
Lebih lanjut, Mursidi menekankan bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam bidang bongkar muat.
“TKBM harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) agar dapat beroperasi sesuai dengan aturan yang berlaku dalam bidang transportasi,” lanjutnya.
Dia menyebut pentingnya kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pelabuhan, pemerintah, dan lembaga pelatihan, dalam mencapai tujuan ini.
Dengan TKBM yang terlatih dan terkualifikasi kata Mursidi, Pelabuhan Pantoloan dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keamanan dalam kegiatan bongkar muat, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan distribusi barang yang lebih lancar di Kota Palu.
“Saya tekankan betapa pentingnya pelatihan ini dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini,” tandasnya.**