PALU, Kabar Selebes – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi tengah menggencarkan pembinaan umat berbasis masjid yang dilakukan melalui berbagai kegiatan, sebagai bentuk mengoptimalkan visi memakmurkan dan dimakmurkan tempat ibadah umat Islam itu.
“Pembangunan peradaban umat berbasis masjid menjadi fokus DMI, dalam rangka menindaklanjuti visi DMI memakmurkan dan dimakmurkan masjid,” kata Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah DMI Provinsi Sulteng Muchtar Ibnu Masud, dihubungi dari Kota Palu, Senin.
Muchtar menerangkan, pembinaan umat berbasis masjid yang dilakukan oleh DMI Sulteng, merupakan tindaklanjut implementasi pengembangan fungsi masjid di samping sebagai tempat ibadah, juga sebagai tempat pendidikan.
Bahkan, sebut dia, pembinaan umat berbasis masjid, tidak hanya dari aspek aqidah dan pemahaman tentang keislaman, melainkan juga dari aspek ekonomi melalui pemberdayaan umat dengan menjadikan masjid sebagai pusat ekonomi.
“Ketum DMI Sulteng H Ahmad M Ali menggagas program ‘Masjid Mart’ yang menjadi salah satu program pembangunan peradaban dan peningkatan kualitas hidup umat berbasis masjid,” ucapnya.
Lewat program masjid mart, DMI Sulteng akan mendorong dan menyiapkan infrastruktur dan fasilitas di masjid terkait pengembangan ekonomi.
Masjid Mart atau pasar masjid, tidak kalah dengan usaha-usaha lainnya seperti Alfa Midi, Bumi Nyiur Swalayan dan sebagainya.
“Dengan tersedianya Masjid Mart di masjid, maka jamaah masjid tidak hanya sekedar beribadah di masjid, tetapi juga dapat berbelanja untuk kebutuhan pangan, sekaligus bersedekah, berzakat, berinfak untuk umat,” kata Muchtar.
Ia mengatakan, untuk optimalisasi implementasi visi besar memakmurkan dan dimakmurkan masjid, maka DMI menyiapkan beberapa persiapan di antaranya penguatan struktur organisasi.
“Struktur organisasi hampir semuanya di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng telah terbentuk, yang terakhir baru dilantik yaitu pengurus DMI Kabupaten Morowali dan Morowali Utara. Pengurus yang dilantik agar fokus pada visi pembinaan umat,” ujarnya.
Kepala Kanwil Kemenag Sulteng Ulyas Thaha mengemukakan, masjid harus dikembangkan fungsinya, selain sebagai tempat ibadah juga pusat pendidikan dan pemberdayaan.
Kemenag Sulteng juga mengharapkan DMI mendorong masjid dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, baik pendidikan hafalan Al Quran maupun peningkatan kualitas bacaan Al Quran.
“Masjid sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan minat, bakat, dan keterampilan generasi muda, melalui pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan bagi pemuda remaja masjid,” kata dia.(*)
Sumber : Antara