TAOPA, Kabar Selebes – Sebuah mobil pikap berwarna putih menabrak rumah warga di Desa Bilalea Kecamatan Taopa, Rabu (20/4/2022.
Informasi yang di kumpul KabarSelebes.id di tempat kejadian, peristiwa kecelakaan lalu lintas, bermula ketika mobil bernomor polisi DC 8638 AT yang dikemudikan Abdul (23) melaju dari Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara menuju Kota Palu, Sulteng.
Sejurus kemudian, braak….. Mobil yang dikendarai pria asal Kabupaten Pinrang Sulsel itu, terjun bebas dan menabrak sebuah rumah yang dijadikan salon pemangkas rambut. Tak ayal lagi, dinding depan dan samping rumah tersebut ambruk. Sehingga salon tersebut tak bisa digunakan lagi.
“Untungnya saya masih pergi belanja kebutuhan sehari-hari dan rencana pulang dari pasar baru saya buka salonku,” pasrah Novi (28) sambil mendirikan cerminnya yang telah pecah. Dirinya mengalami kerugian 1,7 juta rupiah dan telah sepakat beban kerugian ditanggung Abdul.
Menurut keterangan Novi, salonnya itu sudah kedua kalinya disambar mobil. “Tiga bulan lalu, mobil terios yang tabrak, untung cuma pagar yang disikat pak,” kata Novi.
Sementara itu Abdul mengisahkan, saat memasuki Desa Bilalea, hujan deras menguyur. Ia pun memperlambat mobilnya. Namun, tiba-tiba di tikungan, mobil pengangkut buah alpukat itu, tak bisa dikendalikan lagi.
“Mobil saya oleng, padahal saya tidak laju. Saya injak rem, rem so tidak berfungsi lagi,” ceritanya sambil ditangani Nurjamila, relawan kesehatan setempat.
Abdul mengaku, selama delapan tahun dirinya mengoperasikan mobil grand max tersebut, tak pernah mengalami masalah. “Terutama untuk rem pak, tidak pernah bermasalah. Karena sebelum saya antar barang, selalu saya periksa dan melakukan perawatan rutin,” jelas pria yang tergabung dalam komunitas Pickup Sulawesi chapter Tadulako Palu. Beruntung, dirinya hanya mengalami luka ringan di bagian lengan.
Sementara itu, sejam kemudian. Tepatnya pukul 12:20 Wita, sebuah mobil minibus innova hitam mengalami kecelakaan tunggal, hanya 15 meter dari kejadian pertama.
Sang sopir, Aidil (19) kepada media ini menceritakan. Jika dirinya mengaku hanya memacukan mobil berplat DD 1278 KT tersebut dalam kelajuan 50km perjam.
“Saya sudah hapal tikungan ini pak, tikungan yang dikenal berbahaya. Jadi jauh-jauh saya sudah pelan-pelan. Eh, pas di tikungan ini, mobil saya oleng ke kanan dan rem tidak berfungsi juga. Pas di depan saya liat banyak orsng ba liat oto open yang celaka itu. Terpaksa mobil saya banting ke tumpukan pasir ini pak,” jelas Aidil panjang lebar
Beruntung, mobil berpenumpang empat orang yang berasal dari Provinsi Gorontalo itu, tak mengalami kerusakan berarti. Setelah sebuah truk biru menarik mobil bernomor polisi dsri Sulsel tersebut keluar dari tumpukan pasir. Aidil pun mengacu mobilnya melaju menuju Kota Palu.
“Alhamdulillah saya punya penumpang tidak ada yang luka-luka. Hanya kaget saja, tap so membaik,” kata Aidil sesaat sebelum berangkat.
Saksi mata, Anton Kadir (57) menuturkan, kerap terjadi kecelakaan bila terjadi hujan, terutama di tikungan yang berada tepat di depan rumahnya itu.
“Kalo saya hitung-hitung, ini kecelakaan yang ke 15 dan 16. Dan, kalo aspal so basah karena hujan, harus hati-hati. Biar pelan bisa saja celaka karena banyak sopir-sopir bilang aspal di tikungan itu tidak ba makan kalo direm,” jelasnya sambil menunjuk titik aspal yang dimaksud.
Meski jalan trans Sulawesi yang berada di depan rumahnya, guru di SD Negeri 3 Tuladenggi Sibatang Taopa itu bersyukur, karena belum pernahada korban jiwa dalam kecelakaan belasan kali itu.
“Hanya rumah dan tempat jualan bensin saya saja yang selalu jadi korban,” syukurnya. (hcb)
Laporan : Hasan Cl. Bunyu