PALU, Kabar Selebes – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat nilai ekspor selama bulan Agustus 2020 sejumlah US$ 578,24 juta. Nilai itu mengalami penurunan sebanyak 2,87% atau US$ 17,09 juta dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala BPS Sulteng, Dumangar Hatauruk mengatakan kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai US$ 521,27 juta atau 90,15% dari total nilai ekspor.
Ia mengungkapkan Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama ekspor dengan nilai US$ 325,99 juta atau 56,38% dari total ekspor keseluruhan. Selanjutnya pelabuhan Kolonodale berperan senilai US$ 521,84 juta atau 90,25% dari total nilai ekspor.
Tercatat selama Januari-Agustus 2020, total ekspor senilai US$ 4.601,56 juta, dengan rincian melalui Sulteng sebesar US$ 4.570,01 juta dan provinsi lain sebesar US$ 31,55 juta.
Sementara, total nilai impor tercatat US$ 177,02 juta selama Agustus 2020. Angka itu naik sebesar US$ 17,48 juta atau 10,96% dibandingkan bulan sebelumnya.
“Selama Januari-Agustus 2020 nilai impor tercatat US$ 1.250,05 juta,” katanya
Ia juga mengungkapkan kompilasi data statistik, diperoleh dari data sekunder berupa dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang berasal dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC).
“Komoditas andalan ekspor yang diperdagangkan terutama berasal dari sebagian besar potensi sumber daya alam dan hasil industri domestik yang dimiliki wilayah Sulawesi Tengah,” jelasnya.
Adapun beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor yakni meliputi benua Asia, Amerika, Eropa, dan Afrika.
Transaksi ekspor dan impor dilakukan melalui beberapa pelabuhan utama yakni Pantoloan, Kolonodale, Luwuk, Poso, dan Banggai. (rkb/ap)
Laporan: Rifaldi Kalbadjang