Tutup
Sulawesi Tengah

DP3A Palu Jamin Hak Anak dan Perempuan Tetap Terpenuhi Selama Masa Pandemi Covid-19

×

DP3A Palu Jamin Hak Anak dan Perempuan Tetap Terpenuhi Selama Masa Pandemi Covid-19

Sebarkan artikel ini
Irmayanti Pettalolo

PALU, Kabar Selebes – Selama masa pandemi corona, Pemerintah Kota Palu terus melakukan upaya-upaya agar keberlangsungan kehidupan masyarakat tetap terjamin selama masa pandemi corona.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palu salah satunya. Sebagai lembaga penjamin terberdayanya perempuan dan penjamin pemenuhan hak anak-anak, DP3A mengintensifkan pemantauan agar hak anak dan perempuan tetap terpenuhi ditengah intaian virus corona.

Advertising

Untuk itu, Kepala Dinas DP3A Kota Palu Irmayanti Petalolo  pihaknya mengungkapkan telah bekerja sama dengan berbagai pihak guna menjamin pemenuhan hak anak dan juga perempuan selama pandemi Corona.

Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulawesi Tengah salah satunya. Melalui organisasi ini Irma mengaku bekerja sama untuk memberikan informasi yang pasti kepada masyarakat di tengah banyaknya beredar informasi hoax selama pandemi.

“Seperti memasang pamflet dan poster, untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar,” ungkapnya saat ditemui pada Senin (20/04/2020).

Selain itu, DP3A juga telah bersama dengan  berbagai NGO, bersama dinas kesehatan, dan juga kelurahan guna menjamin hak-hak anak dan juga perempuan.

Terkhusus untuk anak-anak dan Perempuan di Huntara, ia menyatakan telah berkordinasi dengan berbagai kelurahan yang ada. Salah satunya kelurahan Petobo sebagai tempat huntara terbesar di Kota Palu.

“Jadi kami saling berkodirnasi, nanti kelurahan tinggal menyampaikan keluhan ataupun kebutuhan yang diperlukan dan akan dibantu oleh pihak PMI Sulteng,” lanjutnya.

Ia, juga mengapresiasi NGO yang turun ke huntara untuk melakukan monitoring serta memberikan kebutuhan kepada masyarakat khususnya perempuan.

“Seperti Lingkaran Belajar untuk Perempuan (LIBU), itu memang menjadi mitra kerja kami selama ini untuk memastikan kebutuhan anak-anak dan perempuan  selama berada di Huntara,” imbuhnya.

Tak sampai disitu, pihak DP3A Kota Palu juga akan terus memantau ke lapangan di 8 kecamatan kota Palu menggunakan Mobil DP3A yang ada.

“Ini efektif  untuk sosialisasi, agar masyarakat senantiasa menjaga kesehatan selama masa pandemi corona,” lanjutnya.

Ia mengakui untuk saat ini memang upayanya hanya masih sebatas himbauan, pasalnya semua OPD di Kota Palu terkhusus DP3A telah melakukan pergeseran anggaran guna mengantisipasi penyebaran covid-19 di Kota Palu

“Kemarin anggaran kami sudah dialihkan 50%, dan diberikan kepada dinas Kesehatan, mungkin untuk upaya pencegahan lebih lanjut akan ditanggulangi oleh pihak dinkes,” imbuhnya. 

Selain itu, pemenuhan hak anak dalam bidang pendidikan juga akan dipastikan terjamin keberlangsungannnya.

Hal ini kata Irma, selama belajar dari rumah, ia belum menerima keluhan apapun oleh anak maupun dari orang tua murid.

“Secara resmi memang belum ada,” kata Irma saat ditanya mengenai laporan keluhan yang masuk ke DP3A.

Meski demikian, ia tetap mendengar cerita-cerita keluhan dengan banyaknya tugas yang diberikan kepada anak selama melangsungkan pembelajaran dari rumah.

Tugas siswa selama belajar dari rumah cukup banyak kecuali sabtu dan minggu,  itu cukup menyita waktu mereka selama di rumah.

“Apalagi mereka kerja tugas itu dari pagi hingga sore, bahkan dilanjut lagi sampai malam karena banyak tugas,” kata dia.

Dengan demikian, ia mengakui terus mengimbau perlu adanya evaluasi terkait pemberian tugas selama belajar dari rumah yang diberikan.

“Dengan kondisi pandemi sekarang, siswa juga butuh stamina, karena kalau terlalu banyak mengerjakan tugas takutnya staminannya jadi drop,” ungkap Irma.

Dikatakannya hal tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya ia mengakui anaknya dirumah juga dilihat masih sering mengejarkan tugas yang banyak dan harus dikumpul sesuai dengan target yang diberikan.

“Kalau saya lihat, memang cukup menyita waktu, apalagi harus diwajibkan menonton pembelajaran yang ada di TVRI,” kata dia.

Perlunya evaluasi ini kata dia diperlukan karena anak-anak juga butuh stamina guna mengantisipasi adanya virus corona.

“Meski demikian, bukan berarti murid bertindak seenaknya dan tidak menjalani kewajiban mereka sebagai murid,” tutupnya (abd/ap)

Laporan : Adi Pranata

Silakan komentar Anda Disini….