PALU, Kabar Selebes – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Prof Dr H Saggaf S Pettalongi MPd menemui Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola MSI sebagai bentuk silaturahim perkuat hubungan antara perguruan tinggi tersebut dengan Pemprov Sulteng, Senin (12/2/2018).
Prof Dr Saggaf S Pettalongi didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Iskandar Nasaruddin serta Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Palu Dr Mohammad Idhan, diterima Gubernur Longki Djanggola di ruang kerjanya, pukul 12.30 wita.
Prof Saggaf Pettalongi menyampaikan dukungan bahwa IAIN Palu secara kelembagaan turut serta dan siap menopang realisasi visi dan misi Gubernur Longki Djanggola.
“IAIN Palu mendukung visi dan misi Gubernur Sulawesi Tengah,” ungkap Prof Saggaf Pettalongi dalam silaturahim tersebut.
Pernyataan itu spontan direspon Gubernur Longki Djanggola dengan mengucapkan ‘Alhamulillah, Insya Allah’.
Selain menyampaikan dukungan, Prof Saggaf Pettalongi juga menyampaikan rencana pengembangan perguruan tinggi Islam negeri yang dipimpinnya.
Kepada Gubernur Longki Djanggola, Ia melaporkan bahwa pembangunan dua gedung perkualiahan IAIN Palu di Sigi sebagai bentuk pengembangan perguruan tinggi, telah selesai dibangun dan menunggu waktu untuk peresmian.
“Kami sekaligus menyampaikan dan mengundang Pak Gubernur untuk turut serta meresmikan dua gedung perkuliahan milik IAIN Palu di Sigi,” sebutnya.
Pakar Managemen Pendidikan ini menyampaikan kepada Gubernur bahwa IAIN Palu dipercayakan sebagai tuan rumah pelaksanaan konferensi Islam internasional bertajuk Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) XVIII.
Ia menyebut bahwa IAIN Palu mampu menyelenggarakan serta menyukseskan kegiatan skala nasional dan internasional tersebut, yang direncanakan dilaksanakan pada 17-20 September 2018.
“IAIN Palu tahun ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan AICIS 2018, yang akan dihadiri kurang lebih 4.000 akademisi dalam dan luar negeri,” terangnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa lokasi kampus I di Jalan Ponegoro telah sempit serta diapit oleh beberapa bangunan termasuk rumah dan apotek.
“IAIN tidak dapat membayar lahan yang terletak disamping kanan Fakultas Dakwah, karena penjual menjual dengan harga tinggi,” ujarnya.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyebut, bangunan dan lahan tidak akan laku karena dijual dengan harga yang sangat tinggi.
“Kalau mereka tidak mau ya tidak usah, tidak ada juga pembeli yang minat dengan harga yang begitu tinggi,” katanya.
Longki Djanggola menyarankan kepada IAIN agar dalam negosiasi harga lahan ketika ada kesepakatan maka dibuat diatas kertas. Tetapi bila penjualnya tidak mau, maka sampaikan saja bahwa IAIN tidak lagi tertarik dengan lahan tersebut karena kampus pindah ke Sigi.
IAIN Palu pernah melakukan tawar menawar harga bangunan dan lahan yang berada diantara dua gedung perkualiahan kampus tersebut. IAIN Palu berencana membeli untuk dibangunkan gedung perkuliahan.(MAD)