PALU, Kabar Selebes – Menyikapi Rencana Pemerintah Indonesia yang berencana untuk memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) bekas pengikut Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS). Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meminta pembinaan secara intensif jika rencana itu benar dilakukan.
“Yang terpenting adalah dilakukan pembinaan intensif. Namun, hal itu harus melalui pertimbangan yang matang. Namun, tentu saja keinginan pemerintah ini sangat mulia sebab mereka adalah warga negara Indonesia.” ucap Ketua FKPT Sulteng Periode 2020 – 2022, Dr Nur Sangadji di Palu, Kamis (6/2/2020).
Menurutnya rencana pemulangan itu, dapat dikatakan sebagai tindakan yang mulia. Namun, sebut dia tindakan tersebut harus diikutkan dengan pembinaan yang intensif terhadap WNI bekas pengikut ISIS, dimulai dengan inventarisasi siapa dia, dimana dia, dan siapa keluarganya.
Dari situ, menurut dia, dilakukan kajian, maka akan ditemukan alasan mengapa mereka (WNI bekas pengikut ISIS,red) bergabung dengan organisasi tersebut.
“Pasti akan ditemukan tingkat keterpaparannya. Dari sana dilahirkanlah bentuk atau metoda pendekatan dalam pembinaannya. Dilakukan dengan sungguh-sungguh secara berkelanjutan,” sebut Akademisi Akif Untad Palu.
Sebab warga di bangsa ini harus mendukung untuk menyelamatkan setiap individu atau kelompok yang terpapar faham radikal. Terkhusus generasi muda dari faham radikalisme tersebut. Pasalnya, generasi muda yang paling rentan untuk di pengaruhi.
“Kita punya pengalaman tangani bekas narapidana teroris. Maka kita pasti bisa melakukan hal yang sama,Maka, dalami perindividu untuk mengungkapnya supaya kita efektif menanggulanginya,” tegasnya.(Sobirin)