PALU, Kabar Selebes – Pembangunan Infrastruktur Jembatan Timbang yang berada di Kelurahan Kayumalue, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah kini sudah bisa beroperasi sejak diambil alih oleh Kementerian Perhubungan RI pada bulan Februari 2019.
Hingga Rabu (16/10/2019) sore ini pihak Kementerian Perhubungan RI masih terus melakukan sosialisasi terkait muatan para kendaraan yang akan melewati jembatan tersebut. Jembatan ini adalah satu dari empat jembatan timbang di Sulawesi.
Koordinator Satuan Pelayanan UPPKB Balai Transportasi Darat Wilayah XX Sulteng, Abdul Said mengatakan pihaknya fokus untuk memberikan informasi ke masyarakat dalam hal ini pengguna jalan atau pengusaha jasa angkutan.
Sosialisasi itu terkait hal-hal yang bisa merugikan negara yang diakibatkan kelebihan muatan angkutan darat, yakni kerusakan jalan, jembatan dan sebagainya.
“Sejauh ini memang kami sudah menemukan adanya kendaraan yang kelebihan muatan. Sampai saat ini belum ada perintah dari Dirjen Perhubungan Darat untuk melakukan penindakan di jembatan timbang itu,” kata Said.
Pihaknya sempat melakukan penindakan di jembatan timbang itu, namun penilangan diserahkan semua kepada pihak kepolisian.
Penindakan oleh kepolisian itu dilakukan saat pelaksanaan operasi patuh tinombala 2019 lalu. “Semua bentuk penilangan dilakukan oleh kepolisian,” ujar Said.
Untuk batas waktu sosialisasi kata Said, pihaknya hanya menunggu keputusan dan perintah dari pusat
Namun dari segi jumlah personel pihaknya sudah cukup, begitu juga dengan peralatan operasional, sehingga tinggal menunggu perintah.
Dalam sehari lanjut Said, tidak menentu jumlah kendaraan yang masuk, namun berkisar di angka 150 kendaraan. Waktu operasional mulai dari pagi sampai pukul 23.00 wita.
Menurutnya, kendaraan yang masuk paling banyak mengikuti jadwal buka tutup jalan di jalur kebun kopi Palu-Parigi. Yakni pagi hari pukul 06.00-08.00, siang pukul 12.00-14.00, dan sore pukul 18.00-20.00.(ifal)
