TOLITOLI, KabarSelebes– Ratusan massa yang menamakan Forum Pemuda Tolitoli (FPT) Kamis (21/12/2017) melakukan aksi unjuk rasa mengecam pemadaman listrik secara sepihak yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Tolitoli. Sayangnya aksi unjuk rasa tersebut berakhir ricuh.
Ratusan pengunjukrasa itu terlibat bentrokan dengan apparat kepolisian yang mengamankan jalannya aksi. Puluhan pengunjukrasa mengalami luka-luka dalam kejadian ini.
Bentrok bermula saat polisi berusaha menahan massa aksi yang hendak masuk ke area kantor PLN cabang Tolitoli aksi saling dorongpun tidak terhindarkan. Untuk menghentikan aksi tersebut puluhan anggota Satuan Sabhara Polres Tolitoli diturunkan ke lokasi untuk membantu pengamanan.
Namun bentrokan semakin parah, massa aksi melempari petugas keamanan dengan menggunakan botol air mineral dan batu beberapa massa lainnya tampak melakukan aksi bakar ban, sehingga petugas mengeluarkan letusan senjata dan tembakan gas air mata pun dilancarkan polisi ke arah massa pengunjuk rasa.
Untuk memukul mundur massa aksi, polisi kemudian menggunakan semprotan water canon dan berhasil membubarkan konsentrasi massa. Selain itu, aksi anarkis ini juga sempat membuat jalur di sekitar lokasi lumpuh total dan sama sekali tidak dapat dilalui pengendara.
Adegan tersebut merupakan bagian dari simulasi anti huru hara yang digelar Polres Tolitoli bekerjasama dengan PT PLN Persero Area Tolitoli yang dilaksanakan setiap akhir tahun.
Sementara itu, Kepala PT Persero PLN Area Tolitoli Jaffray Kereh menjelaskan, pihaknya sangat mengapresiasi positif dengan aksi simulasi anti huru hara tersebut, dimana aksi tersebut lebih menitikberatkan pada pencegahan aksi unjuk rasa yang berakhir huru-hara tersebut yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi setiap saat di kantor PLN Area Tolitoli.
‘’Kegiatan ini kami laksanakan setiap tahun, setiap unit PLN wajib melaksanakan kegiatan ini bisa menjadi salah satu pencegahan terhadap ketidakpuasan pelanggan terhadap kinerja PT PLN khusunya dalam menangani masalah unjuk rasa,’’ujar orang nomor satu di PT PLN Persero area Tolitoli kepada sejumlah awak media. Kamis.
Diharapkan simulasi tersebut dapat menjadi bekal bagi aparat kepolisian dan pegawai PT PLN jika sewaktu-waktu unjuk rasa yang disertai kekerasan benar-benar terjadi.
Sementara untuk menghindari kepanikan warga di sekitar lokasi simulasi pihak PT PLN dan aparat kepolisian lebih dulu melakukan pemberitahuan kepada warga simulasi inipun menjadi tontonan warga yang berada di sekitar lokasi.
Sebelumnya pihak Polres Tolitoli belum lama ini, juga telah melakukan simulasi antisipasi perampokan dan aksi terorisme di salah satu bank milik negara di daerah ini.SBR