PALU, Kabar Selebes – Kampung Baru Fair 2019 dan Lebaran Mandura dihelat dibuka. Event tahunan setiap habis lebaran Idul Fitri ini berlangsung di Masjid Jami. Sedangkan Kampung Baru Fair digelar di Jalan HOS Cokroaminoto, mulai 11 sampai 13 Juni 2019.
Event kali ketujuh ini juga melibatkan sejumlah pedagang kecil yang menjajakan menu khas mandura. Ada pula burasa, lalampa, ketupat dan kalopa.
Salah satu pedagang Sandra mengaku sudah tiga kali ikut lebaran mandura. Dia menyiapkan 100 ikat mandura dan beberapa kuliner lainnya. Sebagai lauknya, ada utadada ayam dan utadada ikan. Setiap paket diharga Rp20 ribu sampai Rp25 ribu.
“Saya sudah siapkan 100 ikat mandura. Mudah-mudahan lancar dan bisa menambah lagi,” kata Sandra.
Satu ikat mandura tambah utadada seharga Rp20 ribu sampai Rp25 ribu, burasa dgn utadada ayam seharga Rp10 ribu, utadada ikan Rp8 ribu, kalopa Rp2 ribu, ketupat, lalampa.
Sandra juga menyiapkan kue tradisional yang disebut langga-langga. Kue ini dibuat dari ubi jalar yang diiris sebesar batang macis yang digoreng dan dilumuri gula merah.
Selain mandura dkk, ada juga kue tradisional yaitu putu cangkir.
Adalah Siti Ara, 49, yang sudah10 tahun membuat putu cangkir juga berpartisipasi pada lebaran mandura kali ini. Dia sudah dua kali ikut Kampung Baru Fair. Siti Ara menghargai putu cangkirnya Rp5 ribu per tiga biji yang dikemas dalam plastik.
Sebelum Kampung Baru Fair 2019 dibuka, didahului dengan buka bersama puasa Syawal di Masjid Jami. Lalu tahlilan dan sekapur sirih tentang Lebaran Mandura.
Sedangkan mandura adalah salah satu kuliner yang dibuat dari ketan putih, hitam dan merah. Lalu dibungkus dengan daun pisang dan diikat dengan tali dari pelepah pisang. Setiap ikat terdiri dari empat bungkus mandura.
Kampung Baru Fair 2019 dan Lebaran Mandura mendapat respon dari pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah maupun Pemerintah Kota Palu.
Sekretaris Propinsi Sulawesi Tengah H Hidayat Lamakarate dan Walikota Palu Hidayat beserta pejabat lainnya turut hadir. (patar)