Tutup
Ekonomi

PT IMIP Pimpin Transformasi Industri Nikel Menuju Era Keberlanjutan dan Keunggulan ESG

26
×

PT IMIP Pimpin Transformasi Industri Nikel Menuju Era Keberlanjutan dan Keunggulan ESG

Sebarkan artikel ini
PT IMIP dorong transformasi industri nikel Indonesia menuju keberlanjutan dengan fokus ESG, efisiensi energi, dan kontribusi ekonomi.

MOROWALI, Kabar Selebes — Di tengah gejolak harga komoditas global dan akselerasi kebijakan hilirisasi nasional, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menegaskan perannya sebagai tulang punggung transformasi industri nikel Indonesia. Kawasan industri strategis ini berkomitmen mendorong sektor nikel dari orientasi bahan mentah menuju industri yang mandiri, hijau, dan berdaya saing global.

“Sebagai ekosistem industri strategis, Kawasan IMIP berkomitmen mendukung transformasi industri nikel Indonesia, dari orientasi bahan mentah menuju industri yang mandiri, hijau, dan kompetitif secara global,” ujar Emilia Bassar, Direktur Komunikasi PT IMIP, dalam pernyataan resminya, Senin (23/06/2025).

Dari Pusat Produksi Menuju Motor Industrialisasi Berkelanjutan

Dengan lebih dari 30 tenant yang terintegrasi dalam rantai pasok hulu-hilir, mulai dari pengolahan bijih nikel, produksi stainless steel, baja karbon, hingga bahan baku baterai kendaraan listrik, IMIP telah berkembang jauh. Kawasan ini bukan hanya menjadi pusat industri, melainkan motor industrialisasi nasional. Kontribusinya sangat signifikan terhadap ekspor, penyerapan tenaga kerja yang kini mencapai 85.000 orang, dan pembangunan wilayah timur Indonesia.

Fluktuasi harga nikel global sepanjang 2024–2025 menghadirkan tantangan nyata bagi keberlanjutan industri. Menyadari risiko ini, IMIP secara proaktif menyusun langkah mitigasi pada segala aspek potensi dampak.

“Langkah antisipatif ini memungkinkan kawasan untuk menjaga stabilitas sosial dan hubungan industrial, memberikan respons cepat terhadap potensi gejolak sosial, memastikan bahwa proses industrialisasi tetap berpijak pada aspek keadilan dan perlindungan pekerja,” jelas Emilia Bassar.

Dorong Penerapan Prinsip ESG dan Energi Terbarukan

Transformasi industri, menurut IMIP, tidak hanya soal nilai tambah, tetapi juga keberlanjutan. Oleh karena itu, IMIP secara bertahap mendorong para tenant dan mitra industrinya untuk menerapkan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG). Upaya ini mencakup efisiensi energi, pengelolaan limbah, tanggung jawab sosial perusahaan, dan transparansi tata kelola.

Terkait efisiensi energi, IMIP telah mengambil langkah konkret. Saat ini, sebagian alat berat di kawasan tersebut telah menggunakan 80 unit dump truck bertenaga listrik dan 72 unit wheel loader listrik. Ke depan, IMIP juga merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas hingga 200 MW.

Sebelumnya, bersama Tsingshan Group, IMIP telah memasang jaringan panel surya sebanyak 2.190 unit di jaringan kanal Fatufia, dengan kapasitas diperkirakan melebihi 1,27 MW. Listrik yang dihasilkan dialirkan untuk menunjang kebutuhan operasional kantor.

“Kami percaya bahwa industri yang tangguh adalah industri yang berkelanjutan, yang memperhatikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar,” lanjut Emilia Bassar.

Kolaborasi Multi-Pihak untuk Stabilitas dan Inklusivitas

IMIP juga menekankan pentingnya kolaborasi multi-pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, serikat pekerja, masyarakat lokal, serta pelaku industri. Kolaborasi ini krusial untuk memastikan kawasan tetap stabil dan inklusif. Komunikasi intensif dan kerja sama lintas sektor telah menjadi mekanisme penting dalam menjaga keharmonisan kawasan.

Sebagai salah satu kawasan industri terkemuka di Indonesia, IMIP akan terus memainkan peran strategis dalam membentuk masa depan industri nikel nasional, dengan semangat keberlanjutan, inklusivitas, dan daya saing global. Ke depan, IMIP tidak hanya ingin menjadi pusat produksi, tetapi juga contoh industrialisasi yang adil dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Silakan komentar Anda Disini….