PALU, Kabar Selebes – Dalam rangka meningkatan kompetensi di bidang jurnalistik, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Menggelar Pelatihan Jurnalistik untuk jurnalis di Sulawesi tengah selama tiga hari, mulai rabu hingga jumat, 21-23 Mei 2025, di Swiss-belhotel, palu.
Pelatihan jurnalistik ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis berita yang akurat, bertanggung jawab, dan relevan dengan perkembangan jaman. Kegiatan ini juga mendorong peningkatan kompetensi jurnalis agar lebih adaptif, professional, dan beretika dalam menghadapi tantangan dunia media di Era Digital.
Emilia Bassar selaku Direktur Komunikasi PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menyampaikan bahwa topik pelatihan bertajuk “Jurnalisme Ekonomi dan Industri di Era Transparansi dan Transformasi Digital” memang terdengar kompleks, namun kegiatan ini akan dikemas secara dinamis dan interaktif.
Ia menambahkan, tujuan daripelatihan ini adalah untuk membekali para jurnalis dalam menavigasi tantangan dunia media saat ini, khususnya di sector industry. Salah satu focus utama adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam penulisan jurnalistik, serta pentingnya memahami batasan dan etika dalam penggunaanya agar tetapmenjaga integritas informasi yang disampaikan ke publik.
“Kami ingin memberikan bekal kepada teman-teman menavigasi tantangan-tantangan tersebut, termasuk bagaimana memanfaatkan AI untuk menulis jurnalistik, termasuk juga batasan etikanya,” Emilia Bassar, Direktur Komunikasi PT IMIP.
Abdee Mari, sekretaris AMSI Sulteng yang menjadi pemateri pertama membawakan materi dengan tema Jurnalisme Modern di Era Digital. Dalam materinya, Abdee Mari menyebut Jurnalisme saat ini menghadapi tantangan masifnya media sosial.
“Media harus beradaptasi dengan perkembangan saat ini di era masifnya gempuran media sosial. Jurnalis juga harus mengembangkan kemampuan agar bisa mengimbangi informasi palsu yang beredar di media sosial,” kata Abdee Mari yang juga Pemred KabarSelebes.co.id.
Pelatihan ini juga menyoroti peran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia jurnalistik, baik sebagai alat bantu dalam mendeteksi hoaks maupun dalam menjaga akurasi informasi. Para peserta nantinya diajak memahami penggunaan AI untuk mendukung verifikasi data secara cepat, sekaligus membahas tantangan etika dalam peliputan sektor industri.(fma)