Tutup
Sulawesi Tengah

Menuju Adipura, Tojo Unauna Hadapi Tantangan Sampah di Kawasan Wisata Kuliner

59
×

Menuju Adipura, Tojo Unauna Hadapi Tantangan Sampah di Kawasan Wisata Kuliner

Sebarkan artikel ini
Sampah di sepanjang Pantai Ampana (kiri), Kepala Dinas Pariwisa Tojo Unauna M .Arsyad

AMPANA, Kabar Selebes – Kabupaten Tojo Unauna terus menggencarkan upaya menjadi daerah berstatus Adipura. Namun, di tengah geliat sektor wisata bahari dan pertumbuhan pusat kuliner yang menjamur di sepanjang Pantai Ampana dan jalur Trans Sulawesi, persoalan sampah masih menjadi tantangan serius.

Kabupaten ini dikenal sebagai pintu gerbang menuju Wisata Bahari Kepulauan Togean, namun pengelolaan kebersihan di kawasan wisata kuliner masih mendapat sorotan.

“Hampir setiap hari kita bicara soal pariwisata, tapi dalam implementasinya justru kerap terbentur masalah klasik seperti sampah. Teorinya mudah, praktiknya yang rumit,” kata salah satu pedagang kuliner di kawasan Jalan Haji (JH), Ampana, saat ditemui media ini.

Pedagang tersebut menyebut, pengelolaan kebersihan di kawasan tersebut ditangani oleh dua OPD, yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang menangani sampah dan Dinas PUPR yang bertanggung jawab atas taman. Namun, ia mengaku khawatir dengan rencana penerapan pajak 10 persen bagi pelaku UMKM mulai 1 April 2025.

“Yang kami pikirkan sekarang bukan cuma sampah, tapi pajak 10 persen yang akan diberlakukan. Padahal kami sudah berusaha tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Tojo Unauna di bawah kepemimpinan Bupati Mohammad Lahay dan Wakil Bupati Ilham Lawidu, terus mendorong gerakan sadar lingkungan demi mencapai target Adipura. Dalam berbagai kesempatan, Ilham Lawidu kerap mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan menata kota dengan baik.

“Memang mendapatkan Adipura bukan perkara mudah, tapi ini jadi motivasi kita semua untuk menciptakan tata kelola lingkungan yang baik,” tegasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Tojo Unauna, M. Arsyad, turut menanggapi persoalan sampah di kawasan kuliner pantai. Ia mengakui masalah tersebut nyata, namun tetap optimis bisa ditangani dengan baik.

“Memang persoalan sampah di tempat-tempat wisata adalah kenyataan, tapi itu bukan masalah, itu tantangan. Kami berterima kasih karena ada perhatian publik terhadap hal ini,” ujarnya saat ditemui di kantornya.

Arsyad menyebut pihaknya telah mengirimkan surat ke Camat Ampana Kota, DLH, dan PUPR untuk bersama-sama berbenah. Ia menegaskan, kebersihan lingkungan merupakan syarat utama dalam pengembangan sektor pariwisata.

“Sejak dulu saya sering suarakan masalah ini. Lingkungan bersih adalah poin penting untuk kemajuan wisata. Kami mendukung penuh target Pemda untuk meraih Adipura,” tegas mantan aktivis lingkungan itu.

Arsyad juga mengatakan dirinya rutin turun ke lapangan untuk memantau langsung kondisi beberapa destinasi wisata di Kota Ampana.(shl)

Silakan komentar Anda Disini….