PALU, Kabar Selebes — Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu bersama Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL) berkolaborasi untuk mengembangkan potensi hutan dan lahan Lore Lindu. Kolaborasi ini bertujuan mencegah perubahan fungsi lahan serta menjaga kawasan lindung di Sulawesi Tengah.
Rektor UIN Datokarama, Prof. Lukman Thahir, menegaskan pentingnya sinergi ini dalam pertemuan bersama Kepala BBTNLL, Titik Wurdaningsih, di Rektorat UIN Datokarama, Selasa (6/5/2025).
“Saya ingin tegaskan bahwa BBTNLL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tidak sendiri dalam upaya menjaga, melindungi, dan mengembangkan Taman Nasional Lore Lindu,” ucap Prof. Lukman.
Dalam diskusi tersebut, keduanya membahas skema perlindungan dan pengembangan Lore Lindu yang berada di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso.
Prof. Lukman menyebut, UIN Datokarama akan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mendukung Lore Lindu sebagai Laboratorium Alam dan Pusat Pendidikan Konservasi Keanekaragaman Hayati.
Selain penelitian, UIN akan melibatkan dosen, mahasiswa, aktivis, hingga pemerhati lingkungan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat sekitar hutan. Tak hanya itu, pengembangan potensi Lore Lindu juga diarahkan menjadi destinasi wisata alam yang menarik bagi wisatawan.
“Keberlanjutan hidup manusia berkaitan erat dengan kualitas pengelolaan hutan dan lahan. Ketergantungan ini harus jadi kesadaran bersama untuk melindungi hutan, khususnya Lore Lindu,” tegas Prof. Lukman.
Langkah ini juga mendukung target Reducing Emissions from Deforestation and Degradation (REDD) serta Indonesia FOLU Net Sink 2030.
Kepala BBTNLL, Titik Wurdaningsih, menyampaikan apresiasinya kepada UIN Datokarama. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan UIN dalam perlindungan dan pengembangan Lore Lindu,” ucapnya.
Pertemuan itu juga dihadiri oleh Wakil Rektor II Prof. Hamlan, serta jajaran pejabat BBTNLL seperti Tasliman, SP, MP, Birgitta K. Pritta, S.Hut, Ade N. Hasibuan, S.Hut, dan Farid H. Antogia, SP.
Lore Lindu dikenal sebagai salah satu surga wisata alam di Sulawesi Tengah, dengan potensi wisata ekologi, satwa endemik, dan kekayaan budaya yang memikat. Kolaborasi ini diharapkan mampu mengangkat Lore Lindu sebagai destinasi unggulan di mata wisatawan lokal maupun internasional.**