PALU, Kabar Selebes – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menyatakan bahwa dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap perekonomian lebih banyak dirasakan oleh sektor-sektor besar. Sementara itu, kondisi masyarakat umum dinilai masih relatif stabil.
Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota saat menjadi narasumber dalam program dialog “Fokus Kita” yang disiarkan langsung dari Studio RRI Palu, Selasa (29/4/2025). Dialog ini mengangkat tema “Ancaman Inflasi Sulteng di Tengah Melemahnya Nilai Rupiah”.
Selain Wali Kota Palu, hadir pula narasumber lainnya, antara lain Asisten II Setdaprov Sulawesi Tengah, Rudi Dewanto; Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulteng, Rony Hartawan; serta Plt. Kepala BPS Sulteng, Imron Taufik J. Musa.
“Kerja-kerja TPID terus berjalan, dan harga-harga kebutuhan pokok di pasar masih berada pada nilai-nilai yang wajar,” ujar Hadianto.
Menurut Hadianto, kondisi ekonomi Kota Palu saat ini masih dalam kendali, berkat sinergi yang kuat dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Ia menekankan pentingnya menjaga ketenangan di tengah fluktuasi nilai tukar yang merupakan dampak eksternal global.
“Fundamental fiskal dan cadangan devisa kita cukup kuat. Maka penting bagi masyarakat untuk tetap tenang, berbelanja sesuai kebutuhan, dan tidak panik,” kata Hadianto.
Ia juga mengungkapkan bahwa inflasi di Kota Palu saat ini masih dalam kisaran 2 persen, berada dalam batas yang wajar dan mendekati rata-rata nasional sebesar 2,4 hingga 2,5 persen.
Lebih lanjut, Hadianto menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Palu terus mendorong penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Sejak awal kepemimpinannya, Pemkot Palu telah meluncurkan berbagai program insentif dan akselerator bisnis bagi UMKM.
“UMKM adalah fondasi ekonomi yang memperkuat bangsa, termasuk Kota Palu,” ungkapnya.
Hadianto juga mengapresiasi langkah-langkah inovatif Bank Indonesia, seperti keberadaan Warung Komoditas Pangan (Warkop) di Kota Palu, yang dinilai berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga pangan di tingkat masyarakat.
Ia berharap ke depan insentif bagi UMKM dapat terus ditingkatkan, seiring dengan upaya penguatan fiskal yang dilakukan Pemerintah Kota Palu.(*)