Tutup
Sulawesi Tengah

Mantan Tenaga Ahli Gubernur Sulteng Soroti Dugaan Aktor di Balik Tambang Emas Parigi Moutong

111
×

Mantan Tenaga Ahli Gubernur Sulteng Soroti Dugaan Aktor di Balik Tambang Emas Parigi Moutong

Sebarkan artikel ini
Erwin Bulukumba

PALU, Kabar Selebes – Mantan Tenaga Ahli (TA) Gubernur Sulawesi Tengah era pemerintahan Rusdy Mastura, Erwin Bulukumba, menduga adanya keterlibatan aktor tertentu di balik aktivitas pertambangan emas rakyat di Buranga dan Kayu Boko, Kabupaten Parigi Moutong.

Erwin menengarai bahwa ada pihak-pihak yang bermain dengan mengatasnamakan masyarakat untuk meraup keuntungan besar dari dua lokasi tambang emas tersebut.

“Ada aktor yang berperan sangat krusial dalam pertambangan emas ini, tetapi tidak melibatkan rakyat secara penuh sebagai pemilik lahan. Bahkan, ada dugaan oknum ini yang mengakomodasi pembentukan 27 koperasi usaha rakyat dengan menunjuk satu konsultan UPL dan UKL yang saat ini masih dalam proses di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulteng,” ujar Erwin dalam keterangannya di Palu, baru-baru ini.

Ia menambahkan bahwa pertambangan rakyat di Parigi Moutong kini dipenuhi oleh ‘pemain impor’ atau pihak luar Sulawesi Tengah. Sementara masyarakat setempat justru menjadi penonton, meskipun memiliki modal dan lahan.

“Saya yakin dan percaya, ditetapkannya wilayah pertambangan rakyat (WPR) di Parigi Moutong oleh Kementerian ESDM tentu ada pihak yang mengurusnya. Pastinya, ada pihak yang memiliki kepentingan besar dan akan mengambil keuntungan dengan mengabaikan hak-hak rakyat,” tegasnya.

Untuk itu, Erwin mengingatkan agar tidak ada pihak yang menggunakan masyarakat sebagai tameng, sementara di baliknya terdapat pemodal dan penguasa yang seenaknya membagi-bagi lahan rakyat atas nama koperasi.

“Jika ini tidak diurus dengan baik, pertambangan rakyat di Parigi Moutong bisa menjadi bom waktu yang memicu konflik kepentingan antar kelompok,” ujarnya.

Erwin juga mengaku terus memantau pergerakan aktor yang diduga memainkan peran dalam pertambangan tersebut. “Aktor ini adalah orang yang paham kondisi Sulteng dan menetap di sini. Ia sering bolak-balik Jakarta-Palu,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia meminta Dinas Lingkungan Hidup, Dinas ESDM, serta Dinas Penanaman Modal dan PTSP agar berhati-hati dalam menerbitkan izin pendukung terkait pertambangan emas di Parigi Moutong.

“Karena di dinas-dinas ini rawan terjadi transaksi kepentingan antara oknum dengan pelaku usaha,” kata Erwin.

Ia berharap agar Sulawesi Tengah tidak menjadi ladang eksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kami khawatir daerah ini dikuasai oleh segelintir orang. Sumber daya Sulteng harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakat, bukan hanya untuk kelompok tertentu,” pungkasnya. (*)

Silakan komentar Anda Disini….