Tutup
Ekonomi

PT Vale Indonesia Tbk Umumkan Capaian Kinerja 2024: Produksi dan Penjualan Nikel Meningkat

151
×

PT Vale Indonesia Tbk Umumkan Capaian Kinerja 2024: Produksi dan Penjualan Nikel Meningkat

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi PT VALE

JAKARTA, Kabar Selebes – PT Vale Indonesia Tbk (IDX: INCO) dan entitas anaknya (“Grup”) mengumumkan capaian kinerja yang telah diaudit untuk tahun 2024. Produksi nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte Perseroan masing-masing meningkat sekitar 1% dan 2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

CEO dan Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy, menyatakan bahwa tahun 2024 merupakan perjalanan luar biasa bagi perusahaan. “Tahun ini penuh dengan pencapaian, tantangan, dan pelajaran berharga. Kami merayakan keberhasilan sekaligus mengidentifikasi tantangan yang masih ada di depan. Tahun ini adalah tentang pertumbuhan, transformasi, adaptasi, dan menciptakan cerita yang lebih besar dan bermakna,” ujar Febriany di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Salah satu pencapaian utama PT Vale di tahun 2024 adalah penyelesaian proses divestasi, yang berhasil berkat dukungan Pemerintah Indonesia serta pemangku kepentingan seperti MIND ID, Vale Canada Limited, dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. Proses ini tidak hanya memenuhi persyaratan regulasi tetapi juga memperkuat hubungan strategis dengan negara.

Selain itu, PT Vale mendapatkan perpanjangan izin operasional menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tanpa pelepasan lahan, yang menegaskan kepercayaan pemerintah kepada PT Vale dalam mengembangkan sumber daya nikel Indonesia secara berkelanjutan. IUPK yang diperbarui ini mencakup wilayah konsesi di Sorowako, Pomalaa, Morowali, dan lokasi eksplorasi lainnya.

Pada tahun 2024, PT Vale mencatat produksi sebesar 71.311 metrik ton, melebihi target tahunan sebesar 70.805 metrik ton serta meningkat dari 70.728 metrik ton pada tahun 2023. Volume penjualan juga meningkat 2% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 72.625 metrik ton.

Peningkatan volume penjualan pada kuartal keempat 2024 (4T24) berkontribusi pada EBITDA sebesar AS$54,1 juta, meningkat 15% dari kuartal sebelumnya. Secara tahunan, EBITDA mencapai AS$225,9 juta. Meskipun menghadapi biaya tambahan akibat pemisahan dari Vale Base Metal pasca-divestasi, PT Vale berhasil mempertahankan biaya tunai penjualan per unit pada AS$9.374 per ton, terendah dalam tiga tahun terakhir.

Perseroan mencatat laba bersih sebesar AS$6,7 juta pada 4T24, dan AS$57,8 juta sepanjang tahun 2024. Setelah disesuaikan dengan pengaruh non-operasional dari nilai wajar aset derivatif, laba bersih yang dinormalisasi mencapai AS$14,6 juta pada 4T24 dan AS$73,3 juta secara tahunan.

PT Vale juga mencatat pencapaian penting dalam aspek keberlanjutan dengan peningkatan peringkat ESG dari Sustainalytics ke kategori sedang. PT Vale menjadi satu-satunya perusahaan tambang nikel di Indonesia yang masuk dalam kategori ini, sejajar dengan pemimpin industri global.

Selama tahun 2024, Perseroan mengeluarkan belanja modal sekitar AS$332,1 juta, terutama untuk pengembangan proyek strategis dan keberlanjutan operasional. Saldo kas akhir tahun mencapai AS$674,7 juta, mencerminkan fundamental keuangan yang kuat untuk mendukung pertumbuhan di tahun 2025.

Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi proyek strategis PT Vale, termasuk pengembangan Pomalaa, Bahodopi, dan Sorowako Limonit. Secara kolektif, proyek-proyek ini mencatatkan 13,3 juta jam kerja tanpa kecelakaan fatal.

Proyek tambang Morowali ditargetkan mencapai 70% dari target tahunan dan akan selesai pada kuartal ketiga 2025. Sementara itu, proyek HPAL Sambalagi yang berkolaborasi dengan GEM Co., Ltd. akan menjadi fasilitas dengan emisi nol bersih sejak hari pertama operasionalnya, dengan investasi AS$1,4 miliar.

Di sisi lain, proyek HPAL Pomalaa yang dikembangkan bersama Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd. dan Ford Motor Co. terus mengalami kemajuan pesat. Inisiatif ini akan memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global.

Dengan berbagai pencapaian ini, PT Vale Indonesia terus menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan berkelanjutan, inovasi, dan kontribusi bagi industri nikel serta perekonomian nasional.(**)

Silakan komentar Anda Disini….