PALU, Kabar Selebes – Dalam upaya memperkuat karakter dan spiritualitas masyarakat melalui pemahaman yang lebih mendalam terhadap Al-Qur’an, Ikatan Alumni SMPP 57 dan SMA Negeri 4 Palu bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah serta Pemerintah Kota Palu akan menggelar kegiatan “Palu Mengaji” pada 18 Maret 2025, bertepatan dengan 18 Ramadhan 1446 H.
Kegiatan “Palu Mengaji” hadir sebagai solusi atas tantangan rendahnya literasi keagamaan di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda yang rentan terhadap pengaruh informasi digital yang tidak terverifikasi. Melalui kegiatan ini, masyarakat Kota Palu diharapkan dapat memperdalam pemahaman mereka terhadap Al-Qur’an, mempererat hubungan sosial, serta membangun budaya mengaji secara rutin.
Acara ini akan berlangsung dengan berbagai kegiatan yang telah dirancang untuk memberikan manfaat spiritual dan sosial bagi para peserta, di antaranya:
- Shalat Ashar berjamaah sebagai bentuk kebersamaan dalam ibadah.
- Membaca Al-Qur’an massal, diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan.
- Khatam Al-Qur’an, sebagai wujud kecintaan terhadap kitab suci.
- Sambutan dan ceramah agama, yang akan disampaikan oleh ulama terkemuka guna memperkuat pemahaman Islam.
- Buka puasa bersama, sebagai momen untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di bulan suci Ramadhan.
Kegiatan “Palu Mengaji” diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 2.500 peserta yang terdiri dari siswa sekolah dan madrasah se-Kota Palu serta masyarakat umum. Partisipasi luas ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memperdalam ilmu agama dan membangun kebersamaan melalui nilai-nilai keislaman.
Ketua Panitia “Palu Mengaji”, Revi Arifin Passau, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana untuk meningkatkan spiritualitas, tetapi juga momentum untuk mempererat tali persaudaraan di tengah keberagaman. “Kami mengundang seluruh masyarakat Kota Palu untuk bersama-sama berpartisipasi dalam kegiatan ini dan meraih keberkahan di bulan suci Ramadhan,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan budaya mengaji dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Palu, khususnya generasi muda. Kegiatan ini juga menjadi bentuk dukungan nyata dalam meningkatkan pemahaman agama yang lebih mendalam serta menjaga nilai-nilai kebersamaan di tengah perkembangan zaman.(*/abd)