DONGGALA, Kabar Selebes – Sebuah video yang memperlihatkan detik-detik terjadinya longsor di sebuah bukit di Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menghebohkan warga setempat. Longsor ini diduga terjadi akibat aktivitas pertambangan galian C di wilayah tersebut.
Peristiwa longsor terjadi pada Jumat, 14 Februari 2025, sekitar pukul 10.00 WITA. Material longsor jatuh di sekitar pemukiman warga, tepatnya di belakang SDN 21 Banawa. Beruntung, hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun pengungsi akibat kejadian tersebut. Namun, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan longsor susulan.
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah, Aristan, menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. Ia menegaskan perlunya perhatian serius terhadap longsor yang membahayakan jiwa, terutama karena lokasi kejadian berada di belakang SDN Kelurahan Loli, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.
Aristan menyatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Komisi 3 DPRD Provinsi Sulteng, Sekda Provinsi, Inspektur Tambang, Kadis ESDM, dan Sekdis DLH Provinsi Sulteng, untuk merespons situasi ini.
“Ini mestinya menjadi momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perizinan dan operasi pertambangan galian C di pesisir barat Teluk Palu, agar ada penataan yang meminimalisir dampak negatif dan tidak merugikan masyarakat maupun daerah,” ujar Aristan.
Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Sulawesi Tengah telah melakukan penilaian di lokasi kejadian. Koordinasi juga dilakukan dengan BPBD Kabupaten Donggala serta aparat desa setempat.
Hingga kini, tidak ada kebutuhan mendesak yang dilaporkan. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama bagi yang bermukim di daerah rawan longsor. Pemerintah terus memantau situasi dan siap mengambil langkah lanjutan jika diperlukan.
Sebelumnya, pada awal Februari 2025, terjadi longsor di Desa Loli Dondo, Kecamatan Banawa, yang menyebabkan kemacetan sepanjang tiga kilometer. Material longsor dan genangan air di area tersebut diketahui bersumber dari aktivitas perusahaan galian C. Pemerintah desa setempat telah menghimbau perusahaan untuk mengantisipasi kejadian serupa dengan membuat saluran pembuangan air yang memadai.
Kejadian ini menambah daftar panjang insiden longsor di wilayah tersebut yang diduga kuat terkait dengan aktivitas pertambangan galian C. Masyarakat berharap pemerintah dan pihak terkait dapat mengambil langkah tegas untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa mendatang.(abd)