Tutup
Kuliner

Angkringan Ketapang Dondo Barat, Transformasi Kawasan Kumuh Menjadi Pusat Kuliner Ikonik Kota Ampana

62
×

Angkringan Ketapang Dondo Barat, Transformasi Kawasan Kumuh Menjadi Pusat Kuliner Ikonik Kota Ampana

Sebarkan artikel ini
Angkringan Ketapang di Jalan Kelapa Kelurahan Dondo Barat Kabupaten Tojo Unauna.(Foto: Sam Asiku)

AMPANA, Kabar Selebes – Angkringan Ketapang kini menjadi pusat kuliner ikonik di Kota Ampana. Kawasan kumuh bekas pabrik minyak di Sulateng.co telah diubah.

Lurah Kelurahan Dondo Barat, Hadijah S.Sos, mengusulkan gagasan ini. Ia mengubah kawasan itu menjadi destinasi kuliner menarik.

Terletak di Jalan Kelapa, Angkringan Ketapang menawarkan 51 stand. Setiap stand menyajikan berbagai varian hidangan.

Para pedagang menjual ikan tongkol, ikan sunu, udang, dan suntun. Mereka juga menyediakan minuman hangat dan dingin tanpa alkohol.

Lokasinya strategis di tikungan jalan Kelapa dekat bengkel mobil. Area parkir luas memudahkan pengunjung.

Fasilitas penunjang seperti masjid minimalis, MCK, dan air bersih menjaga kebersihan lingkungan.

Pengunjung menikmati suasana asri di bawah naungan dedaunan pohon ketapang. Mereka dapat makan secara lesehan di atas laut atau di meja yang tertata rapi di bawah pohon.

Angkringan Ketapang di Jalan Kelapa Kelurahan Dondo Barat Kabupaten Tojo Unauna.(Foto: Sam Asiku)

Dari sini, pengunjung melihat panorama pelabuhan dalam Kota Ampana dan pelabuhan peninggalan Belanda yang masih kokoh.

Pemilik lapak, Bapak Uton Jibu, bercerita tentang perjalanannya. Setelah dulu menjual ayam, Uton beralih usaha.

Dua tahun lalu, ia membuka lapak bersama istrinya di Angkringan Ketapang. Ia menyebutkan pendapatan malam sepi mencapai tiga ratus ribu rupiah.

Saat pengunjung padat pada Jumat atau malam minggu, pendapatan mencapai dua jutaan rupiah. Uton tersenyum bangga menyampaikan hal itu.

Para pelapak menjaga keamanan dan kebersihan lapak. Mereka wajib membayar sewa tanah sebesar Rp50.000 per bulan.

Biaya listrik yang dibebankan hanya Rp15.000 per bulan. Meski musim angin barat sering mengganggu karena ombak merusak tanggul, mereka tetap menjalankan usaha. Bahkan, kondisi tersebut menarik perhatian pengunjung.

Para pelapak melarang peredaran minuman keras. Ketika tamu asing meminta bir, mereka menjelaskan bahwa bir tidak dijual di sini. Pengunjung memilih minuman lain yang disediakan.

Harga menu di Angkringan Ketapang terjangkau. Hidangan ikan seberat 6 hingga 7 ons dijual dengan harga Rp30.000 hingga Rp35.000. Harga ikan tongkol, ikan sunu, dan udang berkisar Rp70.000 hingga Rp80.000.

Walaupun usaha para pelapak belum resmi masuk kategori UMKM, Angkringan Ketapang sudah menjadi daya tarik di Kota Ampana.

Tempat ini menyajikan kuliner lezat dan menciptakan suasana hangat. Pengunjung menikmati makanan sambil menikmati udara sejuk dan pemandangan laut.

(Kiriman : Sam Asiku-Ampana)

Silakan komentar Anda Disini….