PALU, Kabar Selebes – Kompetisi Liga 4 Sulawesi Tengah musim 2024/2025 tampaknya kurang diminati. Hingga pendaftaran ditutup pada 31 Januari 2025, hanya enam klub yang memastikan diri untuk ikut serta dalam kompetisi kasta keempat sepak bola Indonesia ini.
Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Sulawesi Tengah akan menggelar Liga 4 pada Februari 2025, namun minimnya peserta menjadi sorotan. Faktor utama yang disinyalir menyebabkan kurangnya peminat adalah waktu pendaftaran yang terlalu mepet, sehingga banyak klub lokal tidak memiliki persiapan yang cukup untuk berpartisipasi.
Sekretaris Umum PSSI Sulteng, Harry Sumampow, menyampaikan bahwa keenam tim yang dipastikan bertanding adalah Persido Donggala (tuan rumah), Bandar Sulteng, Tisswan Labuan, Bintang Timur Taipa (BTT), Persema Mepanga, dan Celebest FC.
“Alhamdulillah, kami di Asprov telah menyelesaikan agenda kompetisi usia muda Soeratin U-13, U-15, dan U-17. Selanjutnya, fokus kami adalah musim kompetisi 2024–2025, yaitu Liga 4, yang insya Allah akan digelar pada Februari ini,” ujar Harry Sumampow pada Selasa (4/2/2025) seperti dikutip dari nertiz.id.
Selain minimnya peserta, permasalahan lain yang dihadapi adalah kurangnya waktu bagi klub untuk mempersiapkan tim mereka. Beberapa klub yang sebelumnya aktif dalam kompetisi ini memilih untuk tidak mendaftar karena keterbatasan waktu dan kesiapan finansial.
Sementara itu, Asprov PSSI Sulteng juga masih membuka kemungkinan adanya tambahan peserta jika ada klub yang masih ingin bergabung sebelum jadwal pertandingan ditetapkan. Selain itu, Asprov juga masih akan menentukan venue pertandingan melalui pertemuan khusus dengan perwakilan klub.
Dalam hal regulasi, Liga 4 tahun ini menerapkan batasan usia bagi pemain kelahiran 1 Januari 2002 hingga 31 Desember 2006. Ketentuan ini diharapkan dapat memberi kesempatan bagi para talenta muda Sulawesi Tengah untuk berkompetisi di level lebih tinggi.
“Liga 4 ini merupakan bagian dari upaya kami untuk terus mengembangkan sepak bola di Sulawesi Tengah, sekaligus menjadi wadah bagi para pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka di level kompetisi yang lebih kompetitif,” tutup Harry.(**)