Tutup
Kolom Anda

Kolaborasi di Tengah Efisiensi

114
×

Kolaborasi di Tengah Efisiensi

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah yang juga menjabat sebagai PPID Utama/Humas, Sudaryano Lamangkona

Oleh : Sudaryano R. Lamangkona
Staf ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga

Kolaborasi antara Kementerian UMKM dan Kementerian Tenaga Kerja dalam rangka pelatihan serempak untuk menciptakan 10.000 wirausaha baru dalam sektor UMKM di tengah tantangan efisiensi anggaran merupakan langkah strategis yang sangat penting. Inisiasi menjadi simpulan pada pertemuan antara dua Pimpinan Kementerian yaitu Maman Abdurrahman dan Yassierli yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Kementerian UMKM, Lantai 9 Tower Smesco, pada Jum’at, 31 Januari 2025 di Jakarta.

Di masa kini, ketika anggaran terbatas, setiap sumber daya yang ada perlu dimanfaatkan dengan maksimal. Kolaborasi semacam ini memungkinkan pemanfaatan fasilitas yang sudah ada, tanpa harus mengeluarkan biaya besar, serta membuka peluang bagi pengembangan kewirausahaan yang lebih luas.

Salah satu bentuk kolaborasi yang patut diapresiasi adalah penggunaan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) dan Balai Latihan Komunitas (BLK) yang dimiliki oleh Kementerian Tenaga Kerja. Fasilitas ini memiliki potensi besar untuk memberikan pelatihan keterampilan bagi calon wirausaha baru, baik dalam bentuk pelatihan teknis maupun soft skills yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha.

Dengan adanya program pelatihan serempak, berbagai pihak dapat bersama-sama mengoptimalkan pelatihan ini untuk mencetak wirausaha yang kompeten dan siap bersaing.
Selain pemanfaatan aset milik Kementerian Tenaga kerja, kolaborasi ini juga dapat memanfaatkan sejumlah peralatan pada Rumah Produksi Bersama (RPB) dan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) guna memperkuat ekosistem UMKM yang ingin dibangun.

Baca Selanjutnya : >>> Dukungan Pemerintah Daerah

Silakan komentar Anda Disini….
Kolom Anda

Suatu hari saya diundang sarapan pagi oleh seorang produser film tanah air. Ia mengatakanfilmnya berhenti di tengah jalan gara-gara pemeran utamanya meninggal. Dia meminta bantuansaya, dengan artificial intelligence (AI) tentunya, bisa membuat wajah dan suaranya dihidupkankembali. Saya mengatakan secara teknis bisa, karena AI sudah bisa masuk mengganti perandengan face swapper dan suara melalui sintesa suara yang sudah 90 persen mirip. Cerita di atas hendak menjelaskan bahwa industri konten, film dan televisi hari ini paling terdisrupsi oleh…