Tutup
Pelesir

Makin Sepi, Warga Tinggalkan Bundaran O dan Beralih ke Destinasi Baru Lapangan Vatulemo dan Bundaran Patung Kuda

89
×

Makin Sepi, Warga Tinggalkan Bundaran O dan Beralih ke Destinasi Baru Lapangan Vatulemo dan Bundaran Patung Kuda

Sebarkan artikel ini
Bundaran Taman Nasional, Lapangan Vatulemo dan Bundaran Patung Kuda (Foto: Abdee Mari, Dok Media Alkhairaat dan IG Fakta Sulteng)

PALU, Kabar Selebes – Bundaran Taman Nasional Palu, yang lebih dikenal dengan sebutan Bundaran O, kini kehilangan pamornya. Destinasi yang dulunya menjadi favorit warga Palu untuk berfoto, bersantai, dan berolahraga ini, mulai ditinggalkan sejak dua destinasi baru di Kota Palu diresmikan, yaitu Lapangan Vatulemo Palu dan Taman Bundaran Patung Kuda Bumi Bahari Palu.

Sebelum kehadiran destinasi baru tersebut, Bundaran O yang terletak di Jalan Hasanuddin selalu ramai dikunjungi warga lokal maupun wisatawan. Taman yang diresmikan oleh Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, pada 29 Desember 2022 ini memiliki daya tarik tersendiri dengan kolam air melingkar, tugu spiral ikonik, dan patung burung Garuda. Tugu spiral itu sendiri melambangkan perjalanan waktu Kota Palu yang terus bergerak maju tanpa kembali ke titik awalnya.

Namun, kehadiran New Lapangan Vatulemo, yang dibuka pada peringatan HUT Kota Palu ke-46 pada 27 September 2024, menjadi magnet baru bagi warga. Lapangan ini dilengkapi dengan fasilitas modern seperti food corner, area luas untuk olahraga, dan ruang bersantai, menjadikannya tempat favorit baru untuk berkumpul.

Tidak hanya itu, revitalisasi Taman Bundaran Patung Kuda Bumi Bahari Palu semakin mengukuhkan daya tarik baru Kota Palu. Dengan ikon patung kuda yang megah, taman ini menjadi destinasi populer bagi warga di Kecamatan Palu Barat, Tatanga, dan Ulujadi.

Akibatnya, Bundaran O yang dulunya ramai kini terlihat semakin sepi. Padahal, taman ini sempat menjadi tempat kebanggaan warga untuk berfoto dan menikmati suasana kota.

Meskipun begitu, potensi Bundaran O tetap besar jika dilakukan revitalisasi lebih lanjut atau dikombinasikan dengan acara khusus yang bisa menarik kembali minat warga. Dalam dinamika perkembangan kota, keseimbangan antara pengembangan destinasi baru dan pelestarian tempat bersejarah menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Palu.(abd)

Silakan komentar Anda Disini….