PALU, Kabar Selebes – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof. Lukman Thahir, mengajak masyarakat untuk menghormati dan menjunjung tinggi perayaan Natal 2024 yang dilaksanakan oleh umat Kristiani. Imbauan tersebut disampaikan di Kota Palu, Selasa (24/12/2024), menjelang perayaan Natal pada 25 Desember.
“Natal adalah kegiatan keagamaan yang dilaksanakan umat Kristiani, sehingga kita semua sebagai masyarakat Indonesia harus menghargai dan menjunjung tinggi pelaksanaan ritual keagamaan tersebut,” ujar Prof. Lukman, yang juga Guru Besar Filsafat UIN Datokarama.
Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya toleransi antarumat beragama di Indonesia, yang merupakan negara dengan keragaman agama, budaya, dan bahasa. Profesor Lukman mengingatkan bahwa Indonesia dihuni oleh masyarakat dengan berbagai keyakinan, termasuk Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan agama lainnya.
Setiap agama di Indonesia memiliki ritual keagamaan yang menjadi bagian dari implementasi ajarannya. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya semua elemen masyarakat untuk menjaga dan menghormati pelaksanaan tradisi keagamaan ini sebagai wujud kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sebagai sesama warga negara, kita harus menjaga dan memelihara tradisi keagamaan yang dilaksanakan oleh masing-masing agama. Hal ini mencerminkan semangat kebangsaan dan persatuan,” jelasnya.
Profesor Lukman juga menyoroti bahwa jaminan kebebasan beragama di Indonesia telah diatur dalam UUD 1945. Konstitusi tersebut memberikan hak kepada setiap pemeluk agama untuk melaksanakan ritual keagamaannya tanpa hambatan.
“Negara ini menjamin kebebasan beragama, dan tidak boleh ada pihak yang melarang atau membatasi kebebasan tersebut. Sebaliknya, kita harus menghormati kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh umat agama lain,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa momentum Natal 2024, yang berdekatan dengan pergantian tahun menuju 2025, perlu disikapi dengan penuh kedamaian, toleransi, dan kesantunan agar tercipta suasana kondusif.
“Dua momentum ini harus kita sambut dengan sikap ramah dan penuh toleransi, demi menjaga stabilitas dan kedamaian di negara yang kita cintai,” tutup Profesor Lukman.
Dengan imbauan ini, diharapkan semua pihak dapat bersinergi dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan di tengah keragaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.***