Tutup
Pilihan

Sri Sugiyanti, Profesinya: Nyariin Duit Buat Orang Susah

×

Sri Sugiyanti, Profesinya: Nyariin Duit Buat Orang Susah

Sebarkan artikel ini
Sri Sugiyanti. (Foto: Dok Pribadi)

Aktivitas Penuh Restriksi

Pada masa COVID, ada Lembaga yang stagnant, tidak bergerak fundraising-nya. Mereka heran, kok Lembaga lain bisa tumbuh (fundraising)? Kami bertanya.

Advertising

“Kalian ngapain aja?

Tidak ngapa-ngapain.”

“Waduh, pantas saja. Kita harus adaptif.”

Kita jangan pasrah begitu saja pada anjuran pemerintah, sehingga tidak melakukan apapun. Kalau berpikirnya begitu, bagaimana Lembaga sosial/kemanusian bisa membantu orang lain yang kesusahan? Banyak hal bisa dilakukan, termasuk dalam menggalang dana masyarakat. Misalnya, telah saatnya mengaktivasi digital, terlebih telah tiba era teknologi digital. Misalnya, pemanfaatan bit-coin. Kuasailah teknologi, agar tidak tertinggal.

IFI sedang men-developt dirinya ke arah teknologi informatika.  Hal lain, bagi IFI saat ini, terasa kian menurun gairah Gen Z untuk menekuni fundraising di Lembaga kemanusiaan. Saat ini di IFI ada 6 orang. Saat ini mulai menyeriusi teknologi digital, ada yang didorong ke arah penguatan kader-kader fundraising.

Gen Z sendiri sepertinya tidak tertarik pada fundraising Lembaga sosial/kemanusiaan. Kami sudah lama menyadari minimnya animo untuk menyeriusi fundraising lembaga sosial atau kemanusiaan. Dalam peta ketenagakerjaan, Lembaga sosial/kemanusiaan akhirnya mendapat SDM “sisa-sisa”, alias mereka yang menjadikan profesi sosial-kemanusian sebagai pilihan terakhirnya.

Dari sini, kami sadar – begitulah fakta hari ini. Kami bersyukur masih ada sosok seperti Pak Arifin, almarhumah Mbak Arlina, yang masih concern pada aktivitas fundraising. Karena itulah, kami di IFI terus menggairahkan masyarakat umum untuk mau terlibat dalam berbagai event IFI, pelan-pelan mereka kita arahkan untuk menyukai fundraising.  

Gerakan itu sudah kami lakukan sejak tahun 2021, kita didik sejumlah kader terbaik untuk menjadi kader fundraising, namanya Fundraising Leadership Program/FLP, kita latih selama dua bulan. Dan teman-teman kita lepas ke Lembaga-lembaga Zakat.

Tentang donasi tetap untuk IFI, memang belum terpikir. Karena IFI bukan Lembaga zakat. Yang biasa kami lakukan, sebatas sponsorship. Benar bahwa itu one shoot,  tidak regular. Misalnya, penyelenggaraan satu event training kita ajak beberapa pihak menyeponsori.

Karena konsep IFI dan perizinan IFI, tidak menghimpun dana masyarakat. Kami memang Yayasan fundraising, tapi untuk edukasi bukan untuk penggalangan dananya.

Selamat atas tekah terlaksananya IFA 2024 tanggal 13 Desember 2024, di hotel Pullman, Menteng, Jakarta. Dan Selamat atas diraihnya award bagi beberapa Lembaga yang meraihnya, semoga pencapaian itu menjadi penyemangat kebaikan Lembaga kemanusiaan pada tahun-tahun mendatang.

Penulis :
Iqbal Setyarso

Silakan komentar Anda Disini….