PALU, Kabar Selebes – Komunitas Makro Sulteng merayakan hari jadinya yang ke-3 dengan penuh semangat melalui serangkaian kegiatan pameran dan bakti sosial pada Sabtu (7/12/2024). Acara ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Sarana Pecinta Fotografi, dan Dinas Tanam Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah. Bertempat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Vatulemo, kegiatan ini menjadi wujud dedikasi komunitas terhadap pelestarian lingkungan dan aksi sosial.
Puncak acara peringatan berlangsung pada Minggu (8/12/2024) dengan kegiatan bakti sosial yang fokus pada pembersihan lingkungan di sekitar RTH Vatulemo dan sepanjang Jalan Muhammad Yamin. Anggota Makro Sulteng turun langsung membersihkan area ini sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat sekaligus memperingati momen bersejarah berdirinya komunitas tersebut.
Koordinator Wilayah Palu untuk Hunting Akbar Makro Nusantara (HAMN), Andi Muthalib Miri, berharap kegiatan ini dapat menjadi tradisi tahunan komunitas. Ia menekankan pentingnya peran HAMN, yang diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia, dalam mempererat silaturahmi dan mengekspresikan seni fotografi makro.
“Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi tradisi tahunan. Sebagai ajang ekspresi seni dan juga silaturahmi,” ujar Andi.
“Kami juga ingin membangun kehadiran Makro Sulteng di setiap kabupaten di Sulawesi Tengah,” tambahnya.
Makro Sulteng pertama kali dibentuk pada 7 Desember 2021, dan perayaan ulang tahunnya selalu diramaikan dengan Hunting Akbar Makro Nusantara. Tahun ini, perayaan tidak hanya mengenang perjalanan komunitas selama tiga tahun tetapi juga menguatkan komitmen terhadap lingkungan dan pengembangan komunitas lokal.
Kolaborasi dengan berbagai instansi ini diharapkan mampu menginspirasi masyarakat untuk menjaga lingkungan. Selain itu, kegiatan ini menunjukkan potensi fotografi makro sebagai medium seni yang mendukung pelestarian alam dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem yang bersih dan terjaga.
Pameran ini menjadi pengingat bahwa seni dan aksi nyata dapat berjalan beriringan, memberikan dampak positif bagi komunitas dan lingkungan.