Tutup
Ekonomi

OJK Sulteng: Kinerja Industri Jasa Keuangan Tetap Stabil dan Tumbuh Positif

×

OJK Sulteng: Kinerja Industri Jasa Keuangan Tetap Stabil dan Tumbuh Positif

Sebarkan artikel ini
ILustrasi : Transaksi keuangan (Foto: Indonesia.go.id)

PALU, Kabar Selebes – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah memastikan kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayahnya tetap stabil hingga akhir kuartal III 2024. Kepala OJK Sulteng, Triyono Raharjo, menyatakan bahwa IJK di Sulawesi Tengah menunjukkan kinerja positif dengan likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terkendali.

“Perkembangan sektor perbankan, industri keuangan non-bank, dan pasar modal di Sulawesi Tengah tumbuh positif. Ini didukung oleh edukasi, inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan,” ujar Triyono, Senin (2/12/2024).

Advertising

Kinerja Perbankan Tetap Solid

Hingga 30 September 2024, seluruh indikator perbankan menunjukkan pertumbuhan positif year-on-year (yoy). Total aset perbankan tercatat sebesar Rp73,58 triliun, tumbuh 18,39 persen (yoy). Penyaluran kredit mencapai Rp57,26 triliun, meningkat 23,30 persen (yoy), sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp36,05 triliun, tumbuh 14,74 persen (yoy).

Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di angka 158,24 persen, mengindikasikan tingginya kinerja intermediasi perbankan. Tingkat kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) terkendali di level 1,48 persen, jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan.

Kinerja perbankan syariah juga mencatatkan hasil positif. Total asetnya mencapai Rp3,36 triliun, tumbuh 17,07 persen (yoy). Pembiayaan syariah meningkat 15,95 persen (yoy) menjadi Rp2,98 triliun, sedangkan penghimpunan DPK tumbuh signifikan sebesar 32,14 persen (yoy) menjadi Rp2,22 triliun.

Dukungan UMKM dan Sektor Non-Bank

Komitmen perbankan dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terlihat dari penyaluran kredit sebesar Rp17,54 triliun, meningkat 14,49 persen (yoy) dengan NPL UMKM tetap terkendali di angka 2,56 persen.

Sementara itu, sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) juga mencatatkan pertumbuhan. Perusahaan pembiayaan di Sulawesi Tengah menyalurkan Rp6,80 triliun, tumbuh 14,35 persen (yoy) dengan Non-Performing Financing (NPF) terkendali di angka 1,98 persen.

Dalam sektor teknologi finansial, fintech peer-to-peer lending mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp461,12 miliar, tumbuh 68,15 persen (yoy). Tingkat wanprestasi atau TWP90 tetap rendah di level 1,54 persen.

Triyono menegaskan, stabilitas ini tidak terlepas dari kerja sama seluruh pelaku IJK, pengawasan ketat OJK, dan dukungan masyarakat. “Kami akan terus memperkuat pengawasan dan edukasi kepada masyarakat agar stabilitas ini terjaga serta mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif,” pungkasnya.

OJK Sulteng berharap tren positif ini dapat terus berlanjut, memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.***

Silakan komentar Anda Disini….