PALU, Kabar Selebes – Gubernur Sulawesi Tengah, yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudi Dewanto, mengikuti Rilis Berita Resmi Statistik yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah di ruang Teleconference BPS, Senin (2/12/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, termasuk Kanwil Dirjen Perbendaharaan Sulawesi Tengah, Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, serta jajaran pejabat lainnya.
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah, Imron Taufik, dalam paparannya mengungkapkan perkembangan indikator ekonomi terkini di Provinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan data BPS, pada bulan November 2024 tercatat deflasi m-to-m sebesar 0,01 persen, inflasi y-on-y sebesar 1,71 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,96 persen.
Imron Taufik menjelaskan bahwa deflasi pada bulan November 2024 didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan kontribusi sebesar 0,14 persen. Komoditas utama penyumbang deflasi antara lain ikan kembung, ikan selar, beras, cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, dan ikan teri. Sementara itu, inflasi terbesar secara tahunan disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan kontribusi 0,71 persen. Komoditas utama penyumbang inflasi tersebut antara lain sigaret kretek mesin, bawang merah, dan minyak goreng.
Selain itu, sektor perawatan pribadi dan jasa lainnya memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,49 persen, dengan komoditas utama seperti emas perhiasan, tarif gunting rambut pria, dan pasta gigi. Kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran turut berkontribusi dengan andil 0,27 persen dari komoditas seperti nasi dan lauk, ikan bakar, dan ayam goreng.
Dalam kesempatan ini, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudi Dewanto memberikan apresiasi atas pencapaian yang telah diraih dalam pengelolaan ekonomi daerah. Ia berharap indikator ekonomi yang positif ini dapat terus mendukung pembangunan ekonomi di Sulawesi Tengah.
Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan November 2024 tercatat sebesar 113,30, mengalami penurunan 0,76 persen dibandingkan bulan Oktober 2024. NTP merupakan indikator penting untuk melihat daya beli petani dan tingkat kemampuan mereka dalam bertukar hasil produksi pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi.
Di sektor perdagangan luar negeri, total ekspor Sulawesi Tengah pada Oktober 2024 tercatat senilai US$1.744,70 juta, meskipun mengalami penurunan 8,90 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Besi dan baja menjadi komoditas ekspor utama dengan kontribusi sebesar 70,76 persen dari total ekspor. Di sisi lain, total impor tercatat senilai US$1.024,64 juta, naik 21,73 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan kontribusi terbesar dari mesin-mesin/pesawat mekanik.
Sektor transportasi juga menunjukkan dinamika, dengan jumlah penumpang angkutan udara tercatat sebanyak 102.276 orang selama Oktober 2024, turun 1,07 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Volume barang yang dibongkar di bandara tercatat 1.341,83 ton, sementara barang yang dimuat tercatat 592,74 ton, naik 1,18 persen dibandingkan September 2024.
Sektor pariwisata juga mengalami perkembangan positif, dengan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) di Sulawesi Tengah selama periode Januari hingga Oktober 2024 tercatat 7,75 juta perjalanan, meningkat signifikan sebesar 35,36 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Jumlah tamu yang menginap di hotel bintang pada bulan Oktober 2024 tercatat 23.606 orang, mayoritas adalah tamu domestik.
Melalui rilis ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengharapkan agar seluruh pemangku kepentingan dapat terus bersinergi untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor perekonomian daerah yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.
