BANGGAI, Kabar Selebes – PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Patra Niaga, kembali memperluas akses BBM Satu Harga dengan meresmikan 40 lembaga penyalur baru pada tahun 2024.
Peresmian ini merupakan bagian dari program strategis pemerintah untuk memastikan keadilan harga BBM di seluruh pelosok negeri, terutama di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
Sebaran titik BBM Satu Harga tahun ini mencakup Klaster Maluku – Papua dengan 14 titik, Klaster Sulawesi – Nusa Tenggara 12 titik, Klaster Kalimantan 7 titik, dan Klaster Sumatera 7 titik. Khusus di wilayah Sulawesi, Pertamina Patra Niaga telah mengoperasikan 58 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 3T hingga Oktober 2024, yang tersebar di berbagai daerah dengan akses terbatas.
Peresmian dilakukan serentak di empat lokasi yaitu Ternate (Maluku Papua), Padang (Sumatera), Kubu Raya (Kalimantan), dan Banggai Kepulauan (Sulawesi & Nusa Tenggara). Acara di Banggai Kepulauan berlangsung di SPBU 7694802, Tinangkung Selatan, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Rabu (30/10). Hadir dalam peresmian tersebut Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas dan Yapit Sapta Putra, Pj Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir, SH.,LL.M, serta Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto.
Fanda Chrismianto menyampaikan komitmen Pertamina dalam menyalurkan energi hingga ke wilayah terpencil di Sulawesi, yang memiliki tantangan geografis dan akses yang sulit. “Pada peresmian hari ini, kami membuka 8 lokasi SPBU Kompak yang menjalankan program BBM Satu Harga di Sulawesi, termasuk satu di Kabupaten Banggai Kepulauan, tiga di Sulawesi Selatan, satu di Sulawesi Tenggara, dua di Sulawesi Barat, dan satu di Sulawesi Utara,” ucap Fanda.
Program BBM Satu Harga ini, lanjutnya, bertujuan untuk menciptakan keadilan di sektor energi, khususnya di wilayah Sulawesi, dengan harapan dapat meningkatkan daya beli dan mendukung perekonomian daerah 3T. SPBU Kompak menyediakan BBM jenis Solar dan Pertalite bersubsidi, dengan distribusi BBM menggunakan tangki timbun dan mesin dispenser.
Di acara yang sama, Wahyudi Anas dari BPH Migas menambahkan, “Program BBM Satu Harga yang dicanangkan Presiden sejak 2017 ini bertujuan mendekatkan akses BBM kepada masyarakat, sehingga bisa lebih efisien dalam perolehan BBM dan mendukung gerak ekonomi di daerah 3T.”
Pj Bupati Banggai Kepulauan, Ihsan Basir, SH., LL.M, mengapresiasi hadirnya program ini yang memungkinkan masyarakat di Kabupaten Banggai menikmati BBM dengan harga yang sama seperti di wilayah lain. “Ini adalah program yang sangat baik untuk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap BBM Satu Harga dapat mendorong kemandirian ekonomi dan menurunkan harga kebutuhan pokok,” ujar Ihsan.
Pertamina mencatat, sejak 2017 hingga Oktober 2024, di Sulawesi telah beroperasi 58 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Fanda Chrismianto menegaskan bahwa distribusi BBM di berbagai wilayah menggunakan moda transportasi darat, laut, dan udara untuk menjangkau daerah-daerah dengan akses sulit.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyebutkan bahwa hingga September 2024, sebanyak 542 lembaga penyalur BBM Satu Harga telah beroperasi di seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun 2024, Pertamina Patra Niaga menargetkan total 573 titik lembaga penyalur. “Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak yang berkolaborasi dalam memastikan kelancaran program BBM Satu Harga ini agar dapat memberikan efek positif bagi masyarakat Indonesia,” tutur Riva.
Seluruh layanan dan informasi terkait Pertamina dapat diakses melalui website mypertamina.id atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135.***