PALU, Kabar Selebes – Meski mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi secara tahunan (YoY) pada tahun 2024, Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan bahwa stabilitas makroekonomi di provinsi ini tetap terjaga.
Hal ini disampaikan oleh Rony Hartawan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (KPwBI Sulteng), dalam diskusi ekonomi bersama para akademisi dan pakar ekonomi yang digelar di Palu.
“Prospek ekonomi Sulawesi Tengah di triwulan IV 2024 terlihat positif, dengan sektor industri pengolahan, terutama nikel, menjadi penopang utama,” ujar Rony Hartawan.
Diskusi tersebut dihadiri oleh ekonom junior Bank Indonesia, M. Rifhal Julian dan Akbar Hidayat, serta akademisi Universitas Tadulako, seperti Dr. Muzakir, SE., M.Si., Ketua ISEI Cabang Palu; Moh. Ahlis Djirimu, Ph.D.; dan Prof. Dr.rer.pol. Patta Tope, S.E.
Topik utama diskusi mencakup perkembangan inflasi bahan pokok dan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yang keduanya menjadi perhatian serius. Tantangan distribusi bahan pokok berdampak pada harga kebutuhan dasar masyarakat.
Menanggapi hal ini, Bank Indonesia berkomitmen untuk memperkuat konektivitas antarwilayah, yang diharapkan dapat mempersingkat rantai distribusi guna menekan harga dan menjaga stabilitas ekonomi. Langkah konkret yang diusulkan adalah penyeragaman kalender tanam untuk meningkatkan efisiensi dan menjaga harga bahan pokok tetap stabil.
Sebagai bagian dari langkah strategis selanjutnya, Bank Indonesia berencana mengadakan Forum Industri Pariwisata Sulawesi Tengah pada awal 2025. Forum ini akan membahas penguatan infrastruktur dan layanan penerbangan untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di Sulawesi Tengah. Selain itu, Bank Indonesia juga memperluas kajian terkait distribusi komoditas strategis seperti beras, ikan selar, cabai, dan bahan bakar yang akan mencakup pembentukan neraca pangan daerah.
Melalui inisiatif ini, Bank Indonesia bersama para akademisi terus berupaya untuk memperkuat stabilitas ekonomi Sulawesi Tengah, menciptakan ekonomi yang tangguh, serta mendorong kesejahteraan masyarakat di tengah dinamika ekonomi yang ada.