SIGI, Kabar Selebes – Yayasan Pesantren Tahfidz Preneur Kampung Berkah Pasigala menyatakan dukungan penuh terhadap Operasi Madago Raya yang bertujuan untuk mencegah penyebaran paham radikal di Kabupaten Sigi.
Ketua Yayasan, Muh. Nur Rajadaeng, menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), serta berperan aktif dalam menangkal ideologi yang berseberangan dengan Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Muh. Nur Rajadaeng, yang juga memimpin pembangunan Kampung Berkah Pasigala pada tahun 2019 setelah bencana gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami melanda wilayah Palu, Sigi, dan Donggala, mengungkapkan bahwa yayasan ini didirikan oleh Para Relawan Indonesia (PRI) atau The Volunteers of Indonesia. Awalnya, Kampung Berkah Pasigala adalah tempat pengungsian terpadu bagi korban bencana 2018, yang kemudian berkembang menjadi pusat pendidikan dengan program Pesantren Tahfidz Preneur.
“Kami sudah menghasilkan empat angkatan santri tahfidz Qur’an, dan mereka berasal dari berbagai wilayah, seperti Manado, Donggala, Poso, Sigi, dan Parigi Moutong,” ujar Muh. Nur Rajadaeng. Kegiatan pendidikan di yayasan ini meliputi salat fardhu dan sunnah, pengulangan hafalan (muraja’ah), kelas takhassus, serta sekolah formal di MIS, MTs, dan MA Nidha’ul Khaerat di Desa Pombewe, Sigi.
Selain di Pasigala, PRI juga mendirikan Kampung Berkah Luwu di Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2022, yang turut memiliki program Pesantren Tahfidz Preneur sebagai bagian dari pemulihan psikologis anak-anak korban banjir bandang di Masamba.
Dalam upaya mendukung Operasi Madago Raya, Yayasan Pesantren Tahfidz Preneur Kampung Berkah Pasigala melakukan seleksi ketat terhadap para pengajarnya. “Kami memastikan bahwa para pembina yang terlibat memiliki latar pendidikan agama yang bersih dari keterkaitan dengan pergerakan terorisme di Indonesia,” tegas Nur Rajadaeng.
Yayasan ini juga berkolaborasi dengan pihak kepolisian, khususnya Satgas Operasi Madago Raya, untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dan meminimalisir penyebaran paham radikal di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. “Kami siap menjadi mitra kepolisian dalam menangkal perkembangan paham radikal dan intoleran di wilayah kami,” tambahnya.
Beberapa hari lalu, yayasan ini juga mengadakan perayaan Maulid Nabi yang melibatkan para orang tua santri. Kegiatan tersebut bertujuan mempererat hubungan antara yayasan, santri, dan keluarga, serta menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi dalam kehidupan beragama.
Dengan dukungan dari masyarakat dan kerja sama dengan pihak keamanan, Yayasan Pesantren Tahfidz Preneur Kampung Berkah Pasigala berharap dapat terus berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan ketertiban di Kabupaten Sigi, serta menjadi benteng dalam menghadapi penyebaran paham radikal di wilayah tersebut.***