Tutup
Sulawesi Tengah

Kepala Kantor Kementerian Agama Morowali Utara Diduga Terlibat Skandal Mesum, Kantor Disegel Warga

×

Kepala Kantor Kementerian Agama Morowali Utara Diduga Terlibat Skandal Mesum, Kantor Disegel Warga

Sebarkan artikel ini
Warga menyegel kantor Kemenag Morut

PALU, Kabar Selebes  – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Morowali Utara (Morut), inisial AM, diduga terlibat dalam skandal mesum yang terjadi pada Minggu dini hari, 08 September 2024, sekitar pukul 03.00 WITA. Kejadian ini mengakibatkan kantor Kementerian Agama Morut disegel oleh warga yang melakukan penggerebekan.

Menurut keterangan warga sekitar, AM sering menerima kunjungan dari seorang perempuan yang bermalam di kantor tersebut. 

Advertising

“Selama ini sudah dipantau oleh beberapa warga. Karena kepala kantor ini tinggal di dalam kantor tersebut. Jadi ada perempuan yang selalu datang dan bermalam di situ. Pada hari Sabtu subuh, sudah masuk hari Minggu jam 3 subuh warga gerebek. Paginya mereka segel kantor ini,” ujar seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.

Akibat insiden ini, AM kini dilaporkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Utara.

Klarifikasi dari AM

AM menjelaskan kronologis kedatangan warga pada dini hari di Kantor KUA Kecamatan Lembo di Beteleme. Menurutnya, kejadian tersebut adalah bentuk persekusi terhadap dirinya. 

“Itu yang ada di kantor KUA itu, bukan penggerebekan tapi persekusi judulnya, itu fitnah yang mereka lakukan kepada saya,” ujar AM melalui sambungan telepon.

AM mengakui bahwa ada seorang perempuan di dalam kantor saat kejadian, namun perempuan tersebut adalah teman istrinya dan pegawai di kantor Tompira. 

“Benar ada perempuan di dalam, tapi perempuan itu ada dalam WC, mereka tendang pintu WC itu dan mereka rekam perempuan itu dalam keadaan tidak berbusana,” jelas AM.

AM juga menyayangkan tindakan warga yang datang tengah malam dan memecahkan kaca kantor tersebut. 

“Saya tinggal di KUA karena kami belum memiliki kantor resmi. Kantor saya di Tompira itu bukan kantor kami, ini kantor Pelhut, bukan kantor Kemenag, kami belum punya kantor Kemenag,” tegasnya.

AM menambahkan bahwa ia kehilangan uang dan rokok dalam insiden tersebut, serta menerima ancaman dari warga yang datang.

Tanggapan Warga

Warga yang melakukan penggerebekan mengaku sudah lama memantau aktivitas di kantor tersebut dan merasa perlu mengambil tindakan. “Selama ini sudah dipantau oleh beberapa warga. Karena kepala kantor ini tinggal di dalam kantor tersebut. Jadi ada perempuan yang selalu datang dan bermalam di situ,” ujar seorang warga.

Kasus ini kini dalam penanganan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Utara. AM berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan transparan.**

Silakan komentar Anda Disini….