PALU, Kabar Selebes – Puluhan gerai usaha mikro kecil menengah (UMKM) turut serta memeriahkan Pameran Pasar Tani Anugrah Daya Saing 2024 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPHP) Sulawesi Tengah, pada Rabu (14/08/2024).
Acara ini menjadi ajang bagi para pelaku usaha pertanian untuk memasarkan produk-produk unggulan mereka secara langsung kepada konsumen.
Kepala Dinas TPHP Sulteng, Nelson Metubun, menjelaskan bahwa pameran ini merupakan langkah strategis untuk mendekatkan produk-produk pertanian kepada masyarakat.
“Pameran tani ini adalah pendekatan kepada masyarakat, membuka ruang bagi pelaku usaha pertanian untuk memperdagangkan hasil produksinya secara langsung,” ujarnya.
Pasar tani tersebut menyediakan 50 gerai yang diikuti oleh sekitar 200 kelompok tani, gabungan kelompok tani, serta pelaku UMKM dari tujuh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah.
Produk yang ditawarkan dalam pameran ini meliputi berbagai jenis hasil pertanian seperti bawang merah, bawang putih, keripik buah, buah-buahan, hingga sayur mayur.
“Melalui kegiatan pasar tani ini, kami berharap bisa menjadi wadah bagi petani dan pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan mereka, karena hasil panen dapat dijual langsung kepada konsumen,” tambah Nelson.
Pameran Pasar Tani ini juga dirangkai dengan acara Malam Anugrah Daya Saing Produk Pertanian 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para tokoh di sektor tanaman pangan dan hortikultura—termasuk petani, pelaku usaha, pedagang, dan pengusaha—yang telah mendedikasikan usaha mereka dalam peningkatan mutu produk pertanian.
Selain itu, acara ini juga bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya produk pertanian yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi.
“Anugrah Daya Saing Produk Pertanian Sulteng adalah bentuk apresiasi terhadap komitmen kelompok tani yang konsisten menerapkan sistem jaminan mutu dalam kegiatan usaha taninya. Mereka telah berhasil memperoleh sertifikasi organik serta registrasi lahan dan kebun usaha melalui penerapan Good Agriculture Practice (GAP),” tutur Nelson.(abd)
