Tutup
Sulawesi Tengah

Begini Fakta Angka Kemiskinan di Sulawesi Tengah Seperti yang Disebut Ahmad Ali, Benarkah naik?

×

Begini Fakta Angka Kemiskinan di Sulawesi Tengah Seperti yang Disebut Ahmad Ali, Benarkah naik?

Sebarkan artikel ini
Ni Nyoman Sukarniasih, warga Kecamatan Sausu, Parigi Moutong duduk di tempat tidurnya yang menyatu dengan tempat memasak, Senin (5/2/2024) FOTO : Nurlela/KabarSelebes.id

PALU, Kabar Selebes – Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali yang menyoroti ketimpangan ekonomi yang menghambat kemajuan provinsi sulawesi tengah.

Dalam pernyataannya, Ahmad Ali menegaskan pentingnya mengatasi paradoks ekonomi di Sulawesi Tengah, di mana pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak diiringi dengan penurunan angka kemiskinan yang signifikan.

Advertising

Lantas benarkah tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah meningkat bersamaan dengan peningkatan ekonomi?

Menurut data BPS, persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah pada Maret 2023 mencapai 12,41 persen, naik dari 12,3 persen pada September 2022.

Jumlah penduduk miskin juga bertambah 5.950 orang menjadi 395.660 orang.
Salah satu faktor penyebabnya adalah pertambangan nikel yang pesat di daerah seperti Morowali.

Pertumbuhan ini memang mendorong investasi dan aktivitas ekonomi, namun juga meningkatkan harga kebutuhan pokok dan memperparah ketimpangan.

Selain itu, intervensi kebijakan penguatan UMKM dan penyaluran bantuan sosial yang belum optimal juga berkontribusi terhadap kenaikan angka kemiskinan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan sedang berupaya mengatasi masalah ini dengan berbagai program, seperti penguatan ekonomi lokal dan pemerataan pembangunan.

Namun, para ahli berpendapat bahwa paradigma pembangunan perlu diubah dari “growth oriented” menjadi “equity for growth”.

Artinya, fokus pembangunan harus beralih ke pemerataan dan keadilan, bukan hanya mengejar pertumbuhan ekonomi semata.

Presiden Joko Widodo pun telah mengingatkan agar pembangunan di Sulawesi Tengah tidak hanya bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan angka kemiskinan di tengah pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Sulawesi Tengah menjadi pengingat bahwa pembangunan harus dilakukan secara berkelanjutan dan berkeadilan.

Dari data BPS per 17 Juli 2023, perekonomian triwulan I tahun 2023 terkontraksi sebesar 0,79 persen terhadap triwulan III 2022.

  • Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2023 sebesar 3,49 persen , naik dibandingkan TPT Agustus 2022 sebesar 3,00 persen.
  • Progres Penyaluran Bansos untuk Program Sembako Tahap I 2023 sebesar 88,2 persen, sedangkan PKH Triwulan I 2023 sebesar 92,4 persen.
  • Laju Inflasi pada periode Sept’22-Maret’23 sebesar 1,40, lebih rendah dibandingkan periode Maret-Sept’22 sebesar3,82
  • NTP pada bulan Maret 2023 sebesar 101,83 naik 2,84 poin dibanding September 2022 sebesar 98,99, namun NTP pada subsektor hortikultura, peternakan, dan perikanan menurun masing masing sebesar 4,34 poin, 0,12 poin, dan 3,76 poin.

Jumlah Penduduk Miskin pada Maret 2023 sebesar 395,66 ribu orang, bertambah 5,95 ribu orang dibanding September

  • 2022, dan bertambah 7.31 ribu orang terhadap Maret 2022.
  • Persentase Penduduk Miskin pada Maret 2023 sebesar 12,41 persen, naik 0,11 persen poin dibanding September 2022,
  • dan naik 0,08 persen poin terhadap Maret 2022.

Tahun 2024 Angka Kemiskinan Menurun
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), TPT Sulawesi Tengah pada akhir 2023 berada di angka 2,95 % turun 0,05 % dibandingkan dari tahun sebelumnya, yakni 3,75 %.

Atas capaian itu, Sulawesi Tengah menempati peringkat kelima secara Nasional, setelah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal tersebut diungkapkan Gubernur H.Rusdy Mastura diruangan kerjanya saat memimpin rapat internal, pada Selasa (23/1/2024).

Sementara kabupaten/kota se Sulawesi Tengah, persentase TPT tercatat mengalami penurunan. Kota Palu misalnya, dari 6.15 % pada 2022, turun menjadi 5,65 % di tahun 2023. Kemudian Kabupaten Morowali juga mengalami penurunan, dari 3,20 % tahun 2022, menjadi 3,12 % di tahun 2023.

Progress penurunan TPT ini sangat baik dan harus terus ditekan serta dijaga kestabilannya.

Namun satu hal yang pasti bahwa capaian tersebut di atas bisa diraih berkat kerjasama semua stakeholder, termasuk pelaku usaha yang selalu hadir untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

Selain itu, persentase kemiskinan di Negeri Seribu Megalit ini juga mengalami penurunan. Kemiskinan ekstrem dari 3,02 % tahun 2022, menjadi 1,44 % di tahun 2023.

Silakan komentar Anda Disini….