SIGI, Kabar Selebes – Sebanyak 57 siswa Sekolah Sukma Bangsa Sigi, terdiri dari 29 pelajar SMP dan 28 pelajar SMA, mengikuti prosesi wisuda dan pelepasan sebagai tanda kelulusan pada Senin pagi (3/6/24).
Acara ini merupakan pencapaian luar biasa bagi para wisudawan yang sebagian besar merupakan anak-anak dari penyintas bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi yang melanda Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September 2018.
Sekolah Sukma Bangsa Sigi, yang didirikan oleh Yayasan Media Group melalui dana kemanusiaan sumbangan masyarakat Indonesia dan pemirsa Metro TV, menjadi saksi bisu dari perjalanan pendidikan anak-anak ini.
Direktur Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Nurhayati, mengungkapkan harapannya agar lulusan baik dari tingkat SMP maupun SMA dapat membawa nama baik Sulawesi Tengah dan Kabupaten Sigi secara khusus.
“Kami berharap anak-anak bisa berkontribusi terhadap peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Sigi dan Sulawesi Tengah,” kata Nurhayati.
Dari 28 wisudawan SMA, empat diantaranya telah diterima di berbagai perguruan tinggi dengan beasiswa penuh.
Dua siswa lolos ke Universitas Prasetiya Mulya (Bakti Indonesia), satu siswa dibiayai oleh OSC Medcom, dan satu siswa diterima di Sekolah Tinggi Teologi Bethel Samarinda.
Enam wisudawan lainnya juga mendapatkan beasiswa pendidikan biasa.
Acara wisuda ini juga menjadi momentum untuk mencatat perkembangan Sekolah Sukma Bangsa Sigi yang dalam tiga tahun terakhir telah mengalami pertumbuhan signifikan.
Pada tahun 2021, sekolah ini merekrut 60 siswa perempuan SMP dan SMA dengan beasiswa dari program Dompet Kemanusiaan Media Group. Meskipun pandemi COVID-19 sempat menimbulkan tantangan, sekolah ini tetap bertahan dan berkembang.
Tahun 2022, sekolah ini mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sebesar Rp 2.8 Miliar untuk 60 siswa dari Palu, Sigi, Donggala, dan Parimo. Saat ini, total siswa mencapai 153 orang, dengan 95 persen diantaranya diasramakan.
Pada tahun 2023, sekolah ini menerima bantuan bangunan dari DAK SMP untuk pembangunan berbagai fasilitas. Selain itu, perpustakaan sekolah juga berhasil meraih akreditasi B dan akan mewakili Sulawesi Tengah di ajang nasional setelah meraih juara 1 di tingkat provinsi.
Berbagai prestasi siswa seperti partisipasi dalam Model United Nations Conference International, menjadi host pramuka internasional, peserta jambore nasional, peserta OSN nasional, dan berbagai kejuaraan lainnya menunjukkan kualitas pendidikan yang diterapkan.
Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan amandemen perjanjian kerjasama peningkatan mutu pendidikan antara Yayasan Sukma dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Perjanjian ini mencakup pemberian beasiswa untuk 90 siswa tidak mampu dengan anggaran lebih dari Rp 9,3 Miliar. Selain itu, acara tersebut juga diisi dengan peluncuran buku karya siswa-siswi Sekolah Sukma Bangsa Sigi.
Direktur Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Nurhayati, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberlangsungan pendidikan di sekolah tersebut.
“Alhamdulillah kami telah menyelesaikan proses pembelajaran tahap pertama dengan menamatkan puluhan anak didik kami. Terima kasih kepada Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah dan semua pihak yang telah membantu kami,” ujar Nurhayati.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Dinas Pendidikan Sulteng, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah, Penasehat Yayasan Sukma, Ketua DPRD Sulteng yang diwakili Ketua Komisi IV, Danrem 132/Tadulako yang diwakili Kasilog Korem, Kapolda Sulteng yang diwakili Kapolres Sigi, dan Kajati Sulteng yang diwakili Asdatun.
Dengan berbagai pencapaian dan dukungan yang terus mengalir, Sekolah Sukma Bangsa Sigi diharapkan dapat terus berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Sulawesi Tengah.(abd)