PALU, Kabar Selebes – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) bersama Dexin Steel Indonesia (DSI), salah satu tenant di Kawasan Industri IMIP, resmi meluncurkan penggunaan wheel loader bertenaga listrik.
Langkah ini menandai komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik industri hijau yang lebih ramah lingkungan. Peluncuran ini berlangsung di Kawasan Industri IMIP pada Minggu (02/06/2024).
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Yulius Susanto selaku Deputy Operational Director PT IMIP, Jeffrey Kamajaya sebagai General Affair Manager PT IMIP, Deputy General Manager DSI Wang Sanbo, Wang Liang, Liu Hao, Chief Engineer Mei Zhong, serta puluhan karyawan DSI.
Dalam sambutannya, Yulius Susanto menyatakan bahwa penggunaan loader listrik ini adalah langkah konkret dalam upaya kolaboratif berbagai pihak untuk menurunkan emisi karbon.
“Penggantian ke alat-alat berat bertenaga listrik ini mampu memberikan efek yang sangat baik untuk lingkungan. Ini upaya bersama, berkontribusi secara positif terhadap strategi pengurangan emisi nasional, dan menjadi roadmap industri hijau di Kawasan Industri IMIP,” jelasnya.
Yulius juga menambahkan bahwa target perusahaan adalah mengurangi efek Gas Rumah Kaca (GRK) absolut sebesar 33 persen pada 2030 dan mencapai net zero emission pada tahun 2050.
General Manager DSI, Wang Sanbo, mengungkapkan bahwa 10 unit loader listrik model XCMG XC968-EV ini akan menjadi pilot project dari program energi baru terbarukan di DSI. Tahun depan, DSI berencana menambah 31 unit loader listrik lagi secara bertahap.
“Pada saat itu, DSI akan mengurangi emisi karbon sebanyak 9.245 ton per tahun, sehingga DSI benar-benar melakukan bisnis yang menguntungkan semua pihak,” kata Wang Sanbo. DSI sendiri mengadopsi konsep pembangunan ramah lingkungan dari Delong Steel Group.
Project Director XCMG Indonesia, Li Lei, turut memberikan penjelasan mengenai manfaat penggantian unit alat berat ini.
“Penggantian unit alat berat yang digunakan di DSI ini memiliki efek yang sangat baik untuk mengurangi emisi karbon di masa mendatang. Ini dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 3.000 ton per tahun, setara dengan efek pengurangan karbon dari penanaman 8.000 pohon,” jelasnya.***
