PALU, Kabar Selebes – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah tersebut mengalami penurunan pada Februari 2024 dibandingkan dengan Februari 2023.
Kepala BPS Simon Sapary memaparkan bahwa TPT Februari 2024 mencapai 3,15 persen, turun 0,34 persen poin dibandingkan Februari 2023. Penurunan ini disertai dengan berkurangnya jumlah angkatan kerja sebanyak 23.000 orang menjadi 1.575.280 orang.
Meskipun jumlah angkatan kerja menurun, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Pertanian (2,42 persen poin). Di sisi lain, Sektor Jasa Lainnya mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Jasa Lainnya (1,40 persen poin).
Lebih lanjut, Simon menjelaskan bahwa pada Februari 2024, sebanyak 1.525.660 orang (atau 96,86 persen) penduduk yang bekerja. Dari jumlah tersebut, 1.002.420 orang (65,70 persen) bekerja pada kegiatan informal, turun 1,16 persen poin dibandingkan Februari 2023.
“Tingkat Pengangguran Tertinggi sebesar 6,84 persen pada jenjang pendidikan Sekolah Menengan Kejuruan,” ungkap Simon.
Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Ketimpangan Gender
Selain data ketenagakerjaan, BPS juga melaporkan data pertumbuhan ekonomi dan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Sulawesi Tengah.
Pada triwulan I 2024, ekonomi Sulawesi Tengah mengalami pertumbuhan sebesar 10,49 persen (y-on-y) dibandingkan dengan triwulan I 2023. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,27 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 33,92 persen.
Di sisi lain, IKG Sulawesi Tengah pada tahun 2023 mencapai 0,469, turun 0,008 poin dibandingkan tahun 2022. Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan di semua dimensi dan ketimpangan gender mengalami penurunan yang signifikan di beberapa Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tengah.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, data yang dirilis oleh BPS menunjukkan tren positif dalam beberapa indikator ekonomi dan sosial di Sulawesi Tengah. Penurunan TPT, pertumbuhan ekonomi, dan IKG yang lebih rendah menjadi indikator kemajuan dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.